"Setelah saya hubungi pada setiap sekolah, ada dua gedung SD yang rusak terkena angin. Sebab, anginnya sangat kencang," kata Kabid Sarana dan Prasarana Disdik Bangkalan, Sudarmadji.
Sudarmadji menjelaskan, kedua gedung yang diterjang puting beliung adalah SDN Klampis Barat, Kecamatan Klampis dan SDN Lantek 3, Kecamatan Galis. Keduanya mengalami kerusakan parah.
"Kami sudah menurunkan tim dari Dinas Pendidikan untuk meninjau ke lokasi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui seberapa parah kerusakan yang menimpa masing-masing gedung SD tersebut," katanya.
Menurut Sudarmadji, kerusakan gedung SDN Klampis Barat cukup parah, karena atap dari dua lokal ambruk dan temboknya roboh. Sehingga tidak bisa lagi untuk ditempati kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Begitu juga dengan SDN Lantek 3. Disana ada tiga lokal yang rusak parah akibat terkena angin kencang dan tidak bisa dipakai untuk KBM," katanya.
Sudarmadji menambahkan, pihaknya akan melaporkan peristiwa dua gedung SDN yang rusak karena diterjang puting beliung pada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Jatim agar mendapat bantuan.
"Kami segera membangun kembali gedung SD yang rusak ini, supaya siswa bisa mengikuti KBM dengan tenang. Untuk di SDN Lantek 3, kami akan melihat status tanahnya dulu. Kalau milik negara, maka akan dibangun," katanya.
Selain di Bangkalan, sepanjang Rabu (12/1) ini sejumlah wilayah di Pulau Madura seperti Pamekasan dan sejumlah wilayah di Kabupaten Sumenep dilaporkan terjadi angin kencang dan menyebabkan sejumlah fasilitas umum dan rumah warga rusak.
Di Pamekasan angin kencang telah menyebabkan puluhan rumah warga di wilayah utara kota itu rusak, yakni di wilayah Kecamatan Pakong, bahkan angin juga sempat memutus aliran listrik disana dan menumbangkan sejumlah pohon.
Sementara di Kabupaten Sumenep, angin menerjang dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kota dan Kalianget dan menyebabkan puluhan rumah warga rusak.(*)
KR-ZIZ/A033
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011