"Dengan kecepatan arus 2,5 meter per detik, laut Wakatobi memiliki potensi cukup besar untuk menjadi sumber energi listrik," kata Bupati Wakatobi, Hugua, melalui telepon dari Jakarta, Rabu.
Menurut Bupati Hugua, kecepatan arus laut Wakatobi sebesar 2,5 meter per detik tersebut sudah diteliti pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Hasilnya, kata dia, jika arus laut Wakatobi dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin pembangkit, bisa menghasilkan energi listrik yang tidak terhingga besarnya.
Yang pasti, ujar Hugua, setiap satu unit mesin pembangkit, bisa menghasilkan energi listrik sebesar 1 MW.
"Makin banyak mesin pembangkit yang digunakan, makin besar energi listrik yang dihasilkan. Makanya, potensi energi listrik yang bisa dihasilkan arus laut Wakatobi bisa tak terhingga, tergantung dari jumlah mesin pembangkit yang digunakan," katanya.
Bupati Hugua mengaku saat ini dirinya sedang berupaya melobi Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Mohammad, untuk memanfaatkan arus laut Wakatobi tersebut sebagai pengerak mesin pembangkit listrik.
"Restu dari Menteri Kelautan dan Perikanan diperlukan dalam memanfaatkan potensi arus laut Wakatobi, dikarenakan hampir seluruh wilayah perairan laut Wakatobi masuk dalam kawasan Taman Laut Nasional Wakatobi," katanya.
Sedangkan dari pihak PT PLN kata Hugua, sudah menyatakan kesediaannya memanfaatkan kecepatan arus laut Wakatobi sebagai penggerak mesin pembangkit energi listrik.
"Direktur Utama PT PLN, Pak Dahlan Iskan sendiri sudah melihat langsung kecepatan arus laut Wakatobi yang bisa menggerakkan mesin pembangkit litstrik itu dan beliau sendiri sudah menyatakan siap memanfaatkan potensi itu jika Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi restu," katanya.(*)
S032/M012
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011