Didampingi istrinya Ni Ketut Sukartini, Gede mengatakan, perampok yang juga mengenakan penutup muka itu mendatangi rumahnya Selasa (11/1) sekitar pukul 02.00 Wita saat mereka tertidur pulas.
Tiga perampok itu sehari sebelumnya, Senin (10/1) sekitar pukul 03.30 Wita juga mendatangi rumah Gede Kinten, seorang guru SMP 10 Denpasar.
"Saat itu kami berenam yang ada di rumah tidur pulas, tiba-tiba istri saya terbangun dan mendengar ada suara berisik dari belakang rumah. Setelah itu saya intip dari kamar utama ternyata di sana ada orang," kata Gede.
Karena penasaran ia menghampiri beberapa orang itu, namun tiba-tiba tiga perampok langsung mengacungkan pedang ke muka korban dan mendorongnya hingga korban terjatuh.
Menurut dia, seorang perampok lalu menginjak tubuhnya dan mencekik lehernya. Setelah itu dua dari tiga perampok naik ke lantai dua. Perampok kemudian mengumpukan dan menyekap keenam penghuni rumah di kamar utama.
"Tangan kami diikat dengan kain dan kabel. Setelah kami tidak berdaya, para perampok langsung mengambil barang-barang kami. Tiga perampok itu juga sempat mengancam, kalau kami berteriak kami akan dibunuh," katanya.
Ia mengatakan, barang berharga yang dibawa kabur para perampok, adalah sembilan handphone berbagai merek, dua kalung emas, enam gelang emas, lima jam tangan berbagai merek, 10 cincin emas dan uang Rp6 juta.
"Selain barang-barang di dalam rumah, cincin di jari saya juga diambil. Waktu itu salah seorang perampok susah mengambil cincin di tangan saya. Karena susah, perampok nyaris memotong jari saya. Untung cincin bisa dilepas. Dari barang tersebut saya mengalami kerugian Rp25 juta," ucapnya.
Setelah para perampok kabur, Gede yang melepaskan ikatan tangannya itu segera keluar melalui jendela kamar dan meminta pertolongan warga. Gede juga melaporkan kasus itu Mapolsek Denpasar Barat. Kepada polisi, korban menjelaskan bahwa perampok masuk ke rumahnya lewat pintu belakang.
Dari rumah Gede Kinten, tiga perampok membawa kabur lima handphone, uang Rp500 ribu dan satu kalung. Korban diduga mengalami kerugian Rp5juta.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu I Wayan Wisnawa Adi Putra membenarkan dua kejadian perampokan itu. "Saya tidak mau berkomentar lebih jauh dulu. Kasus ini masih kami dalami dan saat ini masih dalam pemeriksaan para saksi," katanya.(*)
M026/P004/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011