Mataram (ANTARA News) - Angin kencang berkekuatan 65 km per jam melanda Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu dan mengakibatkan sejumlah genteng dan seng rumah penduduk berserakan, namun tidak ada korban jiwa.
Petugas Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Selaparang Mataram, Gde Sutika Pratama mengatakan, angin kencang melanda hampir seluruh wilayah NTB, namun yang terbesar adalah di Kota Mataram.
Angin kencang melanda Kota Mataram sekitar pukul 12.00 Wita tidak hanya mengakibatkan atap rumah berserakan tapi juga menumbangkan sejumlah pohon pelindung serta mematahkan ranting pohon.
Sebuah pohon pelindung cukup besar juga tumbang didepan Kantor Berita Nasional Biro ANTARA Mataram di Jalan Singosari sehingga menghalangi lalu lintas yang akan lewat.
Sejumlah karyawan bergerak cepat untuk membersihkan ranting-ranting pohon yang berada di tengah jalan dengan menggunakan gergaji tangan, sementara batang pohon harus dipotong dengan menggunakan gergaji masin
Sejumlah warga Mataram ketakutan dan melarang anak-anaknya keluar rumah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Angin kencang yang terjadi setiap tahun terutama pada Janurai disebut penduduk dengan `tembaru Cina dan biasanya terjadi seminggu.
"Kita bersyukur angin yang melanda Kota Mataram tidak sampai merobohkan rumah penduduk, namun sempat membuat warga ketakutan dan berteriak angin pusut-angin pusut atau angin besar-angin besar," salah seorang warga.
Walaupun angin hanya menerbangkan seng atap rumah penduduk, namun masyarakat tetap waspada karena sewaktu-waktu angin membesar.
Pada Nopember 2010 angin puting beliung menimpa Dusun Dasan Kolo, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Ampenan Kota Mataram dan mengakibatkan sedikitnya 120 rumah penduduk rusak.
Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana bergerak cepat utuk merenovasi rumah-rumah penduduk yang hancur akibat angin putting beliung tersebut dan kini perbaikan rumah pendudik mencapai 90 persen.
Dalam menangani perbaikan rumah penduduk di Dasan Kolo pihaknya bekerjasama dengan Badan Amil Zamat (BAZ) Kota Mataram dimana BAZ menyediakan dana sebesar Rp300 juta.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011