Chicago (ANTARA) - Harga emas sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh melemahnya dolar dan investor menghindari aset-aset berisiko ketika krisis Evergrande China masih berlanjut, tetapi bayang-bayang kenaikan suku bunga memperlambat kenaikan logam mulia tersebut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 1,9 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 1,751,70 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (23/9/2021), emas berjangka anjlok 29 dolar AS atau 1,63 persen menjadi 1.749,80 dolar AS, penyelesaian kontrak terendah dalam lebih dari enam minggu.
Emas berjangka menguat 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.778,80 dolar AS pada Rabu (22/9/2021), setelah melonjak 14,4 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.778,20 dolar AS pada Selasa (21/9/2021), dan terangkat 12,40 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.763,80 dolar AS pada Senin (20/9/2021).
Meskipun emas memulihkan beberapa kerugiannya setelah penurunan 1,63 persen pada Kamis (23/9/2021), analis OANDA Craig Erlam memperkirakan emas akan melemah lagi.
"Kita akan melihat kelanjutan dari tren penurunan yang didorong oleh sikap The Fed, terutama karena beberapa kekhawatiran seputar Evergrande telah mereda," katanya.
Harga emas turun ke level terendah satu bulan pada Kamis (23/9/2021) di tengah ekspektasi Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunganya. Tetapi melemahnya indeks dolar pada Jumat (24/9/2021) menawarkan dukungan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"The Fed telah mengumumkan bahwa tapering sudah di depan, langkah selanjutnya adalah kapan diterapkan, itu akan mendorong suku bunga riil lebih jauh lagi, dan itu akan menjadi negatif untuk emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo. Ia menambahkan hal itu akan menyebabkan volatilitas hari ke hari.
Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan pada Jumat (24/9/2021) bahwa bank sentral harus mulai mengurangi dukungannya terhadap ekonomi pada November dan dapat mulai menaikkan suku bunga pada akhir tahun depan jika pasar tenaga kerja terus membaik.
Kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas, yang tidak membayar bunga.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 25,4 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 22,425 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 17,1 dolar AS atau 1,72 persen menjadi ditutup pada 979,9 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas anjlok 29 dolar tertekan kenaikan imbal hasil dan suku bunga Fed
Baca juga: Emas berjangka naik tipis, Fed indikasikan akhiri stimulus lebih cepat
Baca juga: Emas melonjak lagi 14,4 dolar karena kekhawatiran Evergrande berlanjut
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021