Islamabad (ANTARA News/Reuters) - Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, Selasa, mengangkat ajudan dekatnya, Latif Khosa, sebagai pengganti gubernur yang terbunuh dari provinsi terbesar Punjab.
"Presiden telah menyetujui nama Latif Khosa sebagai gubernur baru Punjab sejak beberapa waktu lalu," kata Juru Bicara Kepresidenan Farhatullah Babar kepada Reuters.
Gubernur Punjab Salman Tasser yang terkenal vokal ditembak mati oleh pengawalnya sendiri atas penolakannya terhadap rencana Undang Undang Penistaan Agama di Pakistan.
Undang-Undang Penistaan Agama belakangan menjadi kontroversi di Pakistan. Aktivis HAM dan kelompok liberal mengatakan, UU itu sering dimanfaatkan kelompok konservatif keagamaan maupun orang biasa untuk menyelesaikan masalah pribadi.
Kasus terbaru menyangkut seorang perempuan Kristen, Asia Bibi, yang divonis hukum mati November silam karena dituduh menghujat Nabi Muhammad.
UU tersebut mendapat dukungan luas di Pakistan yang lebih dari 95 persen penduduknya beragama Islam. Mayoritas politisi juga mendukung UU ini karena merasa segan bila terlihat lunak dalam membela Islam.
Namun Saleem Taseer terang-terangan melontarkan kritiknya. Ia menggunakan akun Twitter dan tampil di depan publik untuk menentang UU itu.
Pengamat politik di Islamabad, Shafqat Mahmood, mengatakan baru-baru ini bahwa apa yang dikatakan Salman Taseer dan banyak orang lainnya, bukanlah bahwa orang bisa menghujat nabi atau Allah SWT.
"Tetapi UU tersebut dalam bentuknya yang sekarang, mudah untuk disalahgunakan. Karena itu kita harus melakukan segalanya untuk memastikan agar orang tidak menyalahgunakan hukum ini untuk menyelesaikan persoalan pribadi. Inilah yang dilakukan Salman Taseer," katanya.
Pakistan sendiri sedang dilanda krisis politik setelah pengunduran diri mitra koalisi terpenting Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani membuat posisi pemerintah tidak aman jika mosi tidak percaya digulirkan di parlemen negara itu. (PPT/R013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011