Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan atas cuaca ekstrem itu
Lebak, Banten (ANTARA) - Hujan lebat disertai tiupan angin kencang dan petir melanda wilayah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sehingga masyarakat diminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan atas cuaca ekstrem itu, " kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agus Riza Faizal di Lebak, Jumat malam.
Hujan lebat disertai tiupan angin kencang dan petir terjadi pukul 18.30 WIB dan hingga kini masih melanda Rangkasbitung dan sekitarnya, sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam.
Cuaca ekstrem itu, katanya, terjadi sehubungan tibanya musim peralihan atau pancaroba dari kemarau ke musim hujan.
Ia mengatakan potensi cuaca buruk tersebut tentunya cukup rawan terjadi tanah longsor, terutama masyarakat yang tinggal di perbukitan dan pegunungan.
Begitu juga pemukiman warga yang berdekatan dengan aliran sungai karena berpotensi banjir.
Saat ini, kata dia , jumlah warga yang tinggal di daerah bencana alam di Lebak mencapai ribuan kepala keluarga (KK).
Selain itu, pengemudi angkutan juga sebaiknya menghentikan perjalanann guna terjadi kecelakaan dan tertimpa pohon tumbang.
Masyarakat juga diminta tidak berada di daratan rendah, pesisir pantai juga tanah lapang guna menghindari sambaran petir.
"Kami minta warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," katanya.
Ia menyatakan, pihaknya mengoptimalkan posko kesiapsiagaan petugas tersebut untuk mengutamakan pertolongan evakuasi dan penyelamatan korban jiwa.
BPBD Lebak kini memaksimalkan relawan sebanyak 12 orang di Posko Utama secara bergantian untuk mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik.
"Kami bergerak cepat untuk penanggulangan pascabencana untuk mengurangi risiko kebencsnaan fengan melakukan evakuasi dan penyaluran logistik," demikian Agus Riza Faizal .
Baca juga: Hujan angin terjang Rangkasbitung, puluhan pohon roboh
Baca juga: Mengapa singkong laku keras di Rangkasbitung saat musim hujan?
Baca juga: Sungai Ciujung di Rangkasbitung meluap
Baca juga: Hujan Es Terjadi di Rangkasbitung
Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021