Menurut Camat Sayung Arief Sudaryanto, banjir rob tersebut terjadi diperkirakan sejak pukul 03.30 WIB, dengan ketinggian genangan di masing-masing desa bervariasi.
Sepuluh desa yang tekena banjir rob tersebut, yakni Desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Gemulak, Tugu, Timbulsloko, Surodadi, Sidorejo, dan Banjarsari.
Banjir rob terparah, katanya, terjadi di Desa Banjarsari, Timbulsloko, dan Sriwulan.
Akibat banjir rob tersebut, katanya, beberapa perkantoran dan fasilitas umum terendam, seperti kantor kecamatan, polsek, koramil, sejumlah sekolah, dan Puskesmas.
"Perangkat elektronik untuk melayani pembuatan KTP juga terendam. Tetapi, belum bisa dipasitkan rusak atau masih bisa dioperasikan," ujarnya.
Sebetulnya, kata dia, upaya penanggulangan sudah dilakukan, seperti penanaman mangrove dan pembuatan jalan kabupaten penghubung antardesa di sisi utara, yang sekaligus difungsikan sebagai tanggul penahan gelombang.
Selain itu, kata dia, LSM peduli lingkungan asal Jepang juga ikut memberikan bantuannya guna mengurangi banjir rob di wilayah Sayung.
Banjir rob kali ini, kata dia, merupakan yang paling parah setelah kejadian serupa juga sempat terjadi pada tahun 1997 dan 1998.
Salah seorang warga Desa Sayung yang hendak mengurus KTP, Amin Tohari mengaku, tidak bisa mengurus KTP di kantor kecamatan, karena terendam banjir rob.
"Bahkan, sejumlah perangkat elektronik untuk menunjang pembuatan KTP juga terkena rob," ujarnya.
Ketinggian banjir rob di Kantor Polsek Sayung mencapai 40 centimeter.
Selain Polsek Sayung, rumah dinas dokter Puskesmas, serta SMP 1 Sayung dan SD Purwosari juga terendam dengan ketinggian bervariasi antara 20 centimeter hingga 60 centimeter.
Akibat bencana tersebut, aktivitas kegiatan belajar mengajar di SD Purwosari dan SMP 1 Sayung terpaksa dihentikan sementara hingga ketinggian genangan mulai surut.
Sementara itu, Kapolsek Sayung AKP Suwarno mengaku, sudah ada upaya membangun tanggul mengelilingi polsek serta mengoperasikan satu pompa air untuk mengurangi genangan.
"Banjir kali ini tidak hanya disebabkan karena rob, tetapi air hujan juga turut mendukung," ujarnya.
Sebelum di belakang Kantor Polsek Sayung didirikan bangunan, katanya, rob tidak terlalu parah. "Saat ini, genangan rob semakin tinggi. Bahkan tidak hanya menggenangi halaman, namun mulai masuk ke dalam kantor," ujarnya.
(KR-AN/D009/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011