Beijing (ANTARA News/AFP) - Media pemerintah China pada Selasa memuat foto yang bermaksud untuk menunjukkan penerbangan awal pesawat tempur siluman pertama negara itu, bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates ke Beijing.
Foto yang dipublikasikan di laman kantor berita Xinhua dan surat kabar Global Times dan disebut diambil oleh penggemar penerbangan menunjukkan kemungkinan penerbangan pesawat tempur J-20 di atas kota sebelah barat daya Chengdu.
Menurut berita yang dikutip dari saksi mata, pesawat melakukan percobaan terbang selama 15 menit sebelum mendarat.
Menhan AS Robert Gates berada di Beijing untuk kunjungan yang bertujuan memperbaiki hubungan kedua negara setelah China selama satu tahun menangguhkan hubungan militer dengan AS karena Washington menjual senjata bernilai miliaran dolar AS ke Taiwan.
Pada pekan lalu China mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan purwarupa pesawat tempur siluman pertamanya yang memperlihatkan laju modernisasi militer Beijing.
Kementerian Pertahanan China tidak langsung memberikan komentar.
"China melakukan suatu kebijakan pertahanan sebagai bagian pertahanan alamiah dan bukan bertujuan melakukan ancaman pada negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei saat ditanya mengenai percobaan terbang tersebut.
"Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar atas kebutuhan perkembangan pertahanan nasional, adalah hal yang alamiah bagi suatu negara untuk memperbarui perlengkapan dan persenjataan mereka."
Namun, ia berhenti memberi penjelasan mengenai keberadaan pesawat atau percobaan terbang itu.
Andrei Chang, kepala Pusat Informasi Kanwa yang mengawasi perkembangan militer China mengatakan bahwa penerbangan adalah "uji awal" dan bukan uji komprehensif oleh angkatan udara China.
"Pesawat tempur masih perlu melakukan banyak uji terbang serius lainnya," kata Chang kepada AFP.
Hal yang lebih penting, keterbukaan China mengenai pesawat tersebut menunjukkan tingkatan baru transparansi militer oleh negara itu yang dikenal keras menjaga rahasia hubungan politik dan militernya, katanya.
"Terdapat dua alasan mengapa mereka mengumumkan hal ini, satu untuk menggetarkan musuh dan yang lain untuk transparansi," kata Chang.
Sangat jarang bagi media China untuk mempublikasikan berita mengenai militer atau urusan sensitif lainnya tanpa restu pejabat terkait.
"Mereka ingin menunjukkan kekuatan mereka kepada AS, untuk memberitahukan warga Amerika, terutama Gates agar `jangan menganggap rendah kami'," katanya.(*)
(Uu.KR-DLN/H-AK/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011