Dikhawatirkan akan terjadi kekosongan kepemimpinan di tubuh NU.
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan mendesak pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama paling lambat akhir tahun 2021.
"Muktamar NU sebaiknya dilakukan pada bulan Desember 2021. Pelaksanaannya sudah mundur maka secepatnya diperlukan muktamar," kata Ketua PWNU Sumatera Selatan K.H. Amiruddin Nahrawi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Desakan tersebut disampaikan K.H. Amiruddin usai menggelar diskusi singkat dengan Katib Aam PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) serta Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua PWNU Banten K.H. Bunyamin.
Menurut K.H. Amiruddin, jika muktamar tidak segera dilaksanakan, dikhawatirkan akan terjadi kekosongan kepemimpinan di tubuh NU. Padahal, organisasi tersebut sangat besar dengan berbagai dinamikanya.
Amiruddin juga mengajak seluruh elemen di dalam Nahdlatul Ulama bisa bersatu bergotong royong untuk bersama mewujudkan Muktamar NU pada tahun 2021.
"Alhamdulillah, saya bertemu dengan kawan lama ada Gus Ipul dan juga Gus Yahya. Kami mendiskusikan bagaimana PBNU ke depan yang dinamis, inovatif, dan bertanggung jawab," ujarnya.
Sesuai dengan jadwal, Muktamar Ke-34 NU seharusnya pada tanggal 22 hingga 27 Oktober 2020 di Provinsi Lampung.
Namun, karena pandemi COVID-19, Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) pada tahun 2020 memutuskan perubahan waktu Muktamar Ke-34 NU pada bulan Oktober 2021.
Baca juga: PWNU Jatim usulkan Muktamar NU digelar pada tahun ini
Baca juga: FKUB paparkan sejumlah tantangan dan pendekatan hadapi pandemi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021