Kendala kami di seksi tersebut perlu dukungan penuh dari Kemenko Marves, KSP, dan Polri
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus melakukan upaya percepatan penyelesaian proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang ditargetkan selesai dan operasional akhir tahun 2021 ini, termasuk dengan terus mendorong pembebasan lahan.
Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air (Asdep IDPSDA) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rahman Hidayat mengunjungi langsung proyek Tol Ciaundawu, Kamis (23/9/2021) bersama Tenaga Ahli Utama Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Infrastruktur Energi dan Investasi Helson Siagian serta jajaran terkait.
"Apabila ada masalah yang butuh ditangani oleh pusat, kami akan coba bantu supaya tol ini bisa segera digunakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," kata Rahman Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Tenaga Ahli Utama Deputi I KSP Helson Siagian menjelaskan pembangunan fisik Tol Cisumdawu yang menjadi proyek superprioritas itu wajib dibarengi dengan pembebasan lahan yang memerlukan perhatian khusus.
Helson menyebut saat ini masih ada 37 bidang yang belum bebas lahan dan memerlukan perhatian khusus.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jabar Wilan Oktavian mengungkapkan bahwa diperlukan percepatan progresif dalam penyelesaian Tol Cisumdawu, terlebih untuk Seksi 1.
Progres pembangunan fisik saat ini sudah 89 persen dan untuk pembebasan lahan telah mencapai 99,9 persen.
"Kami optimis untuk pekerjaan fisik Seksi 1 dan Seksi 2 dapat diselesaikan pada akhir 2021," ujarnya.
Adapun Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi Suarso mengatakan apabila pada Oktober 2021 penyelesaian lahan Seksi 4 dan Seksi 5A-5B sudah tuntas, maka pekerjaan fisik infrastruktur dapat dikebut untuk selesai Desember 2021.
"Kendala kami di seksi tersebut perlu dukungan penuh dari Kemenko Marves, KSP, dan Polri," ungkapnya.
Tantangan lain dalam pembangunan Tol Cisumdawu adalah penanganan lereng dengan ketinggian maksimum 136 meter.
Beberapa alternatif solusinya adalah dengan dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai.
Jalan Tol Cisamdawu yang memiliki panjang 62,01 km merupakan kunci untuk memperlancar akses dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Dengan beroperasinya semua ruas Jalan Tol Cisumdawu nantinya perjalanan dari Bandung ke BIJB akan ditempuh dengan waktu 60 menit dan akan menghidupkan ekonomi masyarakat setempat melalui lancarnya transportasi darat maupun udara di bagian timur Jawa Barat.
Baca juga: Kemenko: Perlu upaya ekstra percepat Tol Cisumdawu selesai akhir 2021
Baca juga: Jalan Tol Cisumdawu ditargetkan dapat diresmikan Desember 2021
Baca juga: Menko Luhut kerahkan tim khusus pantau progres pembangunan 3 jalan tol
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021