Serang (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten akan memutar film "Gempa 7,0 Skala Richter" pada Selasa (11/1) dalam upaya sosialisasi antisipasi gempa dan tsunami.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten Husni Hasan dalam siaran persnya di Serang, Senin, mengatakan, kegiatan pemutaran film tersebut akan dilangsungkan di alun-alun barat Kota Serang sekitar pukul 19.30 WIB.
Kegiatan tersebut akan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, unsur Muspida Banten, organisasi kemanusiaan, kemasyarakatan, keagamaan, instansi terkait, pemuda dan masyarakat lainnya.
"Pemutaran film ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat Banten tentang antisipasi dan penanganan dalam rangka meminimalisasi dampak bencana gempa bumi dan tsunami," kata Husni Hasan.
Sehingga, kata dia, dengan sosialisasi tersebut, masyarakat mengetahui informasi tentang antisipasi bencana dalam rangka meminimalisir dampak baik materi maupun korban jiwa, mengingat Provinsi Banten merupakan daerah yang rawan terjadi gempa.
Menurutnya, merujuk pada catatan Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ada 28 wilayah di Indonesia yang dinyatakan rawan gempa dan tsunami.
Wilayah rawan bencana tersebut di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian selatan, Jatim bagian selatan, Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan, Kaltim.
Provinsi Banten adalah wilayah yang dilintasi oleh lempeng Sunda. Lempeng Sunda adalah sebuah lempeng tektonik yang berlokasi di Asia Tenggara dan umumnya dianggap sebagai bagian dari Lempeng Eurasia.
Menurutnya, lempeng Sunda mencakup Laut China selatan, Laut Andaman, bagian selatan dari Vietnam dan Thailand bersama-sama dengan Malaysia dan pulau-pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, serta Sulawesi di Indonesia, dan juga barat daya kepulauan Filipina dan Palawan serta Kepulauan Sulu.
Selain itu, secara geografis di Banten terdapat Gunung aktif yakni Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda yang saat ini dalam status waspada, sehingga sewaktu-waktu dapat erupsi/meletus. Hal ini harus diwaspadai mengingat sejarah letusan Gunung Krakatau melegenda yang letusannya sangat dahsyat dan memakan korban jiwa ribuan orang.
"Mengingat kondisi tersebut, berdasarkan pengalaman dari gempa bumi yang telah terjadi, ada beberapa tip yang bisa dipelajari jika terjadi gempa bumi secara tiba-tiba. Sehingga jatuhnya korban bisa diminimalisir," kata Husni Hasan. (M045/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011