Semua lawan sama beratnyaMedan (ANTARA) - Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumatera Utara menargetkan bisa meraih dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, mengingat persiapan yang dilakukan selama ini dinilai sudah cukup matang.
Sekretaris Umum PASI Sumut, Drs Suharjo MPd, di Medan Jumat mengatakan, atlet sejauh ini terus mematangkan persiapan, sambil juga memetakan kekuatan atlet dari daerah lain yang akan jadi saingan untuk meraih medali.
"Atlet juga sempat menjalani latihan di daerah dingin yakni di Berastagi. Itu dilakukan agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan daerah dingin sebagai upaya untuk menguatkan fisik," katanya.
Baca juga: Tim atletik DKI Jakarta bidik delapan emas di PON Papua
Secara umum, lanjut dia, kekuatan masing-masing atlet yang akan turun di PON Papua ini cukup merata. Hanya saja tinggal kesiapan mental dan semangat atlet yang menentukan untuk meraih prestasi.
"Semua lawan sama beratnya. Tapi intinya kita tetap mewaspadai kekuatan semua lawan. Siapa yang paling siap, dialah yang menjadi pemenang," katanya.
Mengenai lawan terberat yang diperkirakan akan menjadi batu sandungan bagi Sumut untuk meraih medali, menurut dia, rintangan itu akan datang dari atlet yang berasal dari Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Sumbar targetkan dua emas dari atletik di PON Papua
"Sedangkan tuan rumah Papua sendiri, belum bisa dikatakan saingan terberat. Sebab persiapan mereka dinilai biasa saja," katanya.
Di cabang olahraga atletik PON Papua, Sumatera Utara menurunkan 16 atlet yakni Welman Pasaribu, Abdul Hafiz, M.Syahrial Bakti, Hardodi Sihombing, Syafaad Tarigan, M. Kahairuddin Syahputra, Pramoedya Sufallah.
Kemudian Shafwan Hafizh Nasution, Berman Siahaan, Firton Lumbantoruan, Pretty Sihite, Agustina Manik, Sri Astuti, Rustika Sibagariang, Ananda Monika Tarigan, dan Nur Ainun Perangin Angin.
Baca juga: Sulsel tidak gentar hadapi Agus Prayogo
Baca juga: Atletik Kalsel turunkan atlet maraton dan jalan cepat di PON Papua
Pewarta: Juraidi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021