New York (ANTARA) - Wall Street terangkat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor tampak merasa lega dengan sikap Federal Reserve tentang pengurangan stimulus dan menaikkan suku bunga setelah mengakhiri pertemuan kebijakan mereka.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 506,50 poin atau 1,48 persen, menjadi menetap di 34.764,82 poin. Indeks S&P 500 bertambah 53,34 poin atau 1,21 persen, menjadi berakhir di 4.448,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 155,40 poin atau 1,04 persen, menjadi 15.052,24 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi melambung 3,41 persen, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, kelompok real estat dan utilitas menetap di wilayah negatif, memimpin kerugian.
Prospek positif dari Accenture dan Salesforce membantu mendorong pasar, sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS pada Rabu (22/9/2021) malam mengesahkan dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
Juga membantu sentimen, kekhawatiran tentang efek riak dari China Evergrande terus mereda.
The Fed mengatakan pada Rabu (22/9/2021) bahwa pihaknya dapat mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan secepatnya November, dan bahwa suku bunga bisa naik lebih cepat dari yang diperkirakan tahun depan. Batas waktu November sebagian besar sudah diprediksi oleh pasar.
Dalam konferensi pers setelah pernyataan itu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan standar untuk menaikkan suku bunga dari nol jauh lebih tinggi daripada untuk tapering atau pengurangan pembelian aset-aset.
"Ini adalah reli lanjutan dari pertemuan Fed yang sangat bagus," kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.
"Bagi saya itu menunjukkan tidak ada kejutan dan segala sesuatunya seperti yang diharapkan," katanya. "Setiap kenaikan suku bunga Fed masih jauh dan begitu banyak yang bisa berubah antara sekarang dan nanti."
Saham penyedia layanan TI, Salesforce, ditutup melonjak 7,0 persen dan perusahaan tersebut merupakan dorongan besar bagi S&P dan Dow selama sesi tersebut setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya.
Accenture terdongkrak 2,5 persen setelah perusahaan konsultan IT itu meningkatkan prospek kuartal pertamanya.
Kekhawatiran semakin mereda atas potensi gagal bayar oleh pengembang properti China Evergrande bahkan ketika Reuters melaporkan bahwa beberapa pemegang obligasi dolar perusahaan telah putus harapan untuk mendapatkan pembayaran kupon pada batas waktu penting Kamis (23/9/2021).
Investor mengabaikan data yang menunjukkan pertumbuhan aktivitas bisnis melesu dan klaim tunjangan pengangguran meningkat, sejalan dengan ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,84 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,07 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021