Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, meminta kepada seluruh BUMN harus membangun kebersamaan atau bersinergi dalam mendukung pembangunan nasional.
Usai mengikuti Rapat Kerja Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia di Balai Sidang Jakarta, Senin, Mustafa dalam pidato sambutannya menyatakan bahwa Presiden mengarahkan, agar kolaborasi antar-BUMN lebih diperhatikan.
"Saya menerjemahkan di BUMN harus ada sinergitas, sehingga selalu membangun kebersamaan keluarga besar BUMN," katanya.
Menurut dia, dalam berbakti kepada masyarakat, maka BUMN dituntut untuk tidak berjalan sendiri-sendiri, sehingga semua simpul harus berfungsi optimal.
Antara satu BUMN, antara sektor satu dengan sektor lain, lanjutnya, hendaklah menjaga sinergi yang lebih erat dan tidak saling bersaing membanting pada sektor yang sama.
"Oleh karenanya, saya sangat bersyukur tadi ada garis bawah yang lebih besar oleh Bapak Presiden, jangan ada simpul yang tidak berfungsi. Ini sangat menjadi konsep kami juga di BUMN," katanya.
Ia menyatakan, terhadap BUMN yang merugi dapat didukung dengan menggalang sinergi dengan BUMN lain yang mendapat keuntungan.
Mustafa pun mencontohkan, Jakarta Lloyd yang saat ini merugi, padahal perusahaan itu memiliki kemampuan mengangkut, sementara PT PLN mempunyai potensi batubara untuk diangkut. Dengan memberikan, misalnya 5 juta ton dari 20 juta ton angkutan batu bara oleh PLN kepada Jakarta Lloyd, lanjutnya, maka Jakarta Loyd bisa terbantu.
"Contoh seperti itu merupakan sinergi yang bisa saling membantu saling menguatkan antar BUMN," kata mantan Dirut Perum Bulog itu.
Dikatakan Mustafa Abubakar, sebagai pemegang saham, terutama Menteri BUMN yang memegang saham, memiliki kewenangan untuk memberikan arahan atau instruksi BUMN untuk melakukan sinergi yang dibutuhkan.
Meskipun demikian, menurut dia, aksi kebersamaan yang mana masing-masing BUMN memiliki keleluasaan untuk mengembangkan atau improvisasi bisnis hal itu tidaklah dilarang.
"Tapi, pada simpul-simpul strategis yang harus disinergikan saya kira ini merupakan sesuatu yang sudah mulai kita lakukan sejak 2010 dan 2011 akan lebih digalakkan lagi," katanya.
Dikatakannya, saat ini di semua provinsi sudah ada forum BUMN selain itu antar-sektor BUMN juga sudah menggalang sinergi MoU.
Namun demikian, menurut dia, yang lebih penting dari itu adalah pelaksanaan implementasi dari berbagai nota kesepahaman (MoU) tersebut yang mana sangat diperlukan sosialisasi komunikasi publik.
Peran tersebut dapat diambil oleh LKBN ANTARA sebagai salah satu BUMN bergerak di bidang media untuk berperan membantu sosialisasi terwujudnya sinergitas tersebut, katanya.
"Oleh karena ini, kita benar-benar mengoptimalkan peran LKBN ANTARA seperti ini. Saya berharap dapat tampil di depan," katanya.
Pihaknya berharap LKBN ANTARA dapat mengambil peran untuk mengedukasi masyarakat guna memberikan pencerahan atau penyampai informasi yang ekstensif kepada masyarakat, selain itu juga menjaring feedback atau masukan dari masyarakat kepada pimpinan BUMN atau pimpinan kementerian.
(T.S025/Z003/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011