Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 bisa melampaui target pemerintah 6,4 persen.
Di sela-sela rapat kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para kepala daerah dari seluruh Indonesia di Jakarta Convention Center, Senin, Kepala BPS mengatakan, bahkan pertumbuhan ekonomi 2011 bisa mendekati angka 7 persen apabila terjadi hal-hal luar biasa.
"Saya ingin mengatakan di atas 6,4 persen, bisa terjadi 6,5 persen. Barangkali kalau terjadi hal luar biasa pertumbuhan ekonomi bisa juga mendekati tujuh persen," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono menilai target pertumbuhan ekonomi 2011 yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,4 persen terlalu rendah.
Menurut Boediono, tidak mustahil pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai tujuh hingga delapan persen pada 2011.
Kuncinya, kata Wapres, adalah menggunakan energi sebaik mungkin termasuk energi sosial serta meningkatkan kekuatan di bidang listrik dan migas.
"Energi sosial yang luar biasa membawa kita kepada kemerdekaan dengan bambu runcing. Energi yang tidak kelihatan. Landasan kita mencapai potensi yang lebih baik lagi, tujuh hingga delapan persen per tahun tidak mustahil bagi kita," tuturnya.
Pada sesi pertama rapat kerja dengan kepala daerah seluruh Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan sasaran pertumbuhan ekonomi pada 2011 sebesar 6,4 persen.
Selain itu, target inflasi sebesar 5,3 persen, pengangguran tujuh persen, dan angka kemiskinan pada 11,5 persen hingga 12,5 persen.
Sasaran itu, menurut Presiden, dicapai dengan sumber daya finansial APBN 2011 sebesar Rp1.229,6 triliun atau meningkat 9,2 persen dari APBN 2010.
Rusman optimistis pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dapat dicapai karena ekonomi dunia sudah menggeliat lagi pascakrisis 2008-2009.
"Kalau negara lain tumbuh akan ada hubungan timbal balik yang mendorong pertumbuhan kita. Melihat ekonomi yang mulai sembuh kita jangan kehilangan peluang," ujarnya.(*) D013*G003/N002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011