yang paling utama adalah kita menjaga kesehatan ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) meresmikan Program USAID Momentum dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir di Indonesia.
“Kalau kita ingin menuju ke high income country (negara berpenghasilan tinggi), sumber daya manusia menjadi faktor utama dan yang paling utama adalah kita menjaga kesehatan ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah,” kata Sekretaris Jenderal Kemkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam acara Peluncuran Program USAID Momentum Kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat yang diikuti melalui kanal Youtube Kemkes RI di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan kerja sama itu dilakukan karena kasus kematian ibu dan bayi di Indonesia masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Pemerintah Indonesia.
Baca juga: Kemenkes terapkan empat strategi pencapaian 2,5 juta suntikan per hari
Kunta mengatakan dalam PRJMN tahun 2024 untuk melakukan percepatan mengurangi kasus kematian pada ibu, pemerintah menargetkan kasus kematian ibu menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk SDGs 2030, angka kematian ibu ditargetkan menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup.
Lebih lanjut menurut dia, hal tersebut menjadi perhatian karena sekitar 84 persen persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan, namun jumlah kematian ibu dan bayi sebesar 70 persen justru terjadi di rumah sakit.
Sehingga dibutuhkan peningkatan pelayanan di fasilitas kesehatan termasuk di fasilitas-fasilitas pelayanan primer serta penguatan dan rujukan untuk penanganan gawat darurat yang dimulai dari puskesmas.
Baca juga: Kemenkes raih penghargaan terpopuler di media digital dari AHI 2021
Kunta berharap, melalui program tersebut dapat mendukung program nasional untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan memastikan kegiatan yg dilaksanakan sejalan dengan kebijakan Menteri Kesehatan RI.
Kemudian diharapkan melalui USAID Momentum, pemerintah dapat memperkuat kolaborasi dan menjalin hubungan baik mulai dari pemerintah daerah, lintas program dan lintas sektor serta mitra pembangunan lainnya.
Termasuk mendampingi dan mendorong daerah intervensi dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan bayi sesuai standar, memberi laporan dan masukan yang berguna untuk evaluasi demi perbaikan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia, serta melatih daerah intervensi untuk menjadi mandiri dan memastikan kesinambungan kegiatan setelah proyek berakhir.
Baca juga: Kemenkes: Sisa vaksin Sinovac digunakan untuk dosis dua akhir Oktober
“Jangan sampai begitu kita tidak ada, proyeknya ‘mangkrak’. Itu harus terus melakukan pelatihan dan berkesinambungan. Meskipun kita sudah menuju perbaikan tapi harus terus dilakukan,” ujar dia.
Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn mengatakan meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan dalam menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir, tetapi jumlah kasus kematian masih salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
“Diperkirakan dua ibu dan delapan bayi baru lahir di Indonesia kehilangan nyawa setiap jam dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah. Ibu dan anak sangat berharga bagi keluarga, komunitas masyarakat dan ekonomi. Hilangnya satu nyawa akan merampas potensi keluarga dan komunitas ini,” ujar Ryan.
Baca juga: Kemkes laporkan kasus harian COVID-19 semakin berkurang
Ia mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk dapat mencapai target yang ditentukan oleh pemerintah dalam RPJMN dengan menurunkan angka kematian ibu dan bayi setidaknya lima persen setiap tahun.
Ryan menuturkan jika target ini tercapai maka akan berpotensi menyelamatkan sekitar 600 ibu dan 3.000 bayi yang baru lahir setiap tahun.
Ia berharap melalui USAID Momentum, pihaknya dapat membantu Pemerintah Indonesia mengatasi masalah kematian ibu dan bayi yang masih terus meningkat.
“Kami percaya bahwa kemitraan dan kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dan sektor swasta adalah kunci untuk mewujudkan komitmen bersama dalam rangka menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir,” ujar dia.
Baca juga: KPPPA targetkan 142 desa ramah perempuan dan peduli anak hingga 2022
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021