Malang (ANTARA News) - Warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diminta mewaspadai penyakit chikungunya yang biasanya menyerang pada awal Januari-Maret.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang M Fauzi, Senin mengatakan, pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penyakit chikungunya maupun demam berdarah dengue (DBD) terjadi pada awal tahun antara Januari-Maret.
"Apalagi tren penyakit chikungunya tersebut dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2008 jumlah penderita mencapai 243 jiwa, 2009 menjadi 860 jiwa dan 2010 sebanyak 1.230 jiwa," ujar Fauzi menambahkan.
Menurut dia, pada Januari-Maret tersebut merupakan bulan-bulan rawan penyebaran chikungunya. Namun, mulai memasuki April jumlah penderitanya mulai menurun.
Ia mengemukakan, penderita penyakit chikungunya tersebut masih didominasi warga yang bermukim di kawasan Malang Selatan, seperti di Kecamatan Kromengan, Pagak, Sumberpucung dan Kalipare.
Sebagai antisipasi agar penyebaran penyakit chikungunya tersebut tidak meluas, bahkan jumlah penderitanya menurun dari tahun-tahun sebelumnya, Dinkes setempat mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan, sehingga nyamuk Aides Albofictus sebagai penyebab chikungunya tidak bisa berkembang biak.
Selain itu, katanya, pihaknya juga telah melakukan pengasapan (fogging) di 33 kecamatan di kabupaten tersebut.
"Kami berharap dengan fogging ini jentik-jentik nyamuk penyebab chikungunya ini mati dan masyarakat sendiri juga menjaga kebersihan lingkungannya serta menerapkan pola hidup sehat," katanya menandaskan.
Jika ada warga yang mengalami gejala panas tinggi selama dua sampai tiga hari yang disertai nyeri persendian, lanjut Fauzi, harus segera di bawa ke puskesmas terdekat atau ke dokter agar tidak sampai parah dan tidak menyebar lebih luas.
Fauzi menegaskan, chikungunya bukan penyakit mematikan, bahkan dengan makan bergizi, istirahat cukup dan minum air putih yang banyak, penderita chikungunya bisa sembuh. Namun, bukan berarti penyakit ini diabaikan, jadi harus tetap menjadi perhatian dan diwaspadai.
"Kami berharap tahun ini jumlah penderita chikungunya maupun DBD bisa diminimalkan, bahkan kalau memungkinkan tidak ada sama sekali.Kami yakin kalau masyarakat mau menjaga kebersihan lingkungannya dan menerapkan pola hidup sehat, penderita penyakit ini bisa menurun," tegasnya. (E009/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011