Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur Sinarto mengapresiasi acara Jazz Gunung Bromo 2021 yang dapat membangkitkan kembali gairah pariwisata usai pandemi COVID-19.
"Saya mewakili Ibu Gubernur sangat mengapresiasi dan mendukung Jazz Gunung Bromo saat level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur sudah turun menjadi level 2 dan 1," kata Sinarto dalam jumpa pers virtual persiapan Jazz Gunung Bromo 2021, Kamis.
Sinarto mengatakan bahwa sebelum pandemi, sebanyak lebih dari satu juta wisatawan dari seluruh Indonesia mengunjungi kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru. Namun, angka tersebut turun drastis selama pandemi berlangsung.
Oleh karena itu, Sinarto berharap acara Jazz Gunung Bromo 2021 dapat membantu meningkatkan kembali gairah di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti hotel, restoran, pedagang, penyewaan mobil, dan pelaku industri wisata lainnya di kawasan Probolinggo.
"Semoga apa yang dilakukan Jazz Gunung ini dapat mengangkat kembali wisata tersebut, tentu saja dengan menerapan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.
Sementara itu, kurator Jazz Gunung Indonesia Bintang Indrianto mengatakan, acara tersebut juga dapat memberikan kesempatan bagi para pekerja seni termasuk sektor pendukungnya seperti teknisi dan sound engineer untuk kembali bekerja usai terpuruk akibat pandemi.
Menurutnya, hal yang dibutuhkan oleh semua orang di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19 ini adalah saling mendukung satu sama lain.
"Saat ini yang kita butuhkan adalah saling support, saling percaya, saling doa, lalu tetap menjalankan protokol kesehatan yang baik agar semua elemen dalam ekosistem ini bergerak kembali," kata Bintang.
Jazz Gunung Bromo 2021 akan digelar pada 25 September mendatang dan akan menjadi contoh dalam penyelenggaraan konser musik di tempat terbuka dengan pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Pihak penyelenggara Jazz Gunung Bromo 2021 mewajibkan semua orang yang berada di kawasan amphiteater termasuk pengisi acara, penyelenggara, penonton, dan para pendukung lainnya sudah melakukan vaksinasi, tes swab antigen, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Jazz Gunung Bromo 2021 digelar 25 September dengan prokes ketat
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi konsep hibrid Jazz Gunung 2020
Baca juga: Kemenparekraf siapkan protokol kesehatan pendakian gunung
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021