Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan II, Abdul Rachem, ketika dihubungi melalui telepon selelulernya, Kamis, mengatakan, lembaga yang dipimpinnya belum menemukan adanya klaster COVID-19, di 69 sekolah yang melaksanakan PTM tahap satu.
"Saya belum dapat laporannya ada klaster seperti apa. Masih belum mendapatkan, dan belum tahu," kata Abdul Rachem.
Menurut Rachem, saat ini pihaknya memastikan seluruh sekolah yang menjalankan PTM terbatas melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Rachem juga mengatakan, pihaknya akan menelusuri jika ada laporan temuan kasus COVID-19 di sekolah yang menjalankan PTM.
Baca juga: Pemkot Jakbar telusuri informasi klaster COVID-19 di sekolah
Kalau dari hasil penelusuran di sekolah, terbukti ada kasus COVID-19, kata dia, maka pihaknya akan menutup sementara sekolah itu dan melakukan sterilisasi terhadap lingkungan sekolah.
"Kalau ditemukan ada salah satu guru atau siswa yang positif COVID-19, maka semuanya akan di tes swab antigen, apakah dia positif atau tidak. Sekolahnya akan ditutup sementara selama tiga hari, dan selama ditutup, ruangan di sekolahnya juga akan disemprota disinfektan," katanya.
Menurut Rachem, pihaknya juga akan menelusuri langsung kontak erat terhadap siapa saja untuk mencegah penyebaran secara luas di masyarakat. "Kalau memang nanti benar ada yang positif, kita telusuri dia itu berhubungan dengan siapa," ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan adanya temuan Kemendikbud Ristek yang menyebut ada 25 sekolah di DKI Jakarta menjadi klaster penularan COVID-19.
Temuan itu menyebut, Jakarta Barat menempati posisi pertama yakni ada delapan klaster, lalu Jakarta Timur enam klaster, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan masing-masing lima Klaster, serta Jakarta Pusat sebanyak satu klaster
Baca juga: 226 sekolah di Jakarta Barat ajukan asesmen untuk PTM tahap 2
Baca juga: Dua Sekolah Dasar Negeri di Jakarta Barat siap lanjutkan PTM
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021