Pekanbaru (ANTARA News) - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru menyatakan gelombang tinggi melanda perairan Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) yang berpotensi membahayakan pelayaran.

"Saat ini dan sepekan ke depan, dunia pelayaran diminta mewaspadai gelombang tinggi di Riau dan Kepri menyusul terjadinya cuaca buruk hingga sepekan ke depan," kata analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sanya Gautami, di Pekanbaru, Ahad.

Di bagian Selatan Riau, lanjutnya, wilayah perairan Kabupaten Indragiri Hilir gelombang tinggi berkisar antara 0,75 meter hingga mencapai dua meter dengan kecepatan angin 8-15 knot perlu diwaspadai.

Ancaman di laut cukup tinggi berpotensi terjadi di perairan Natuna dan Tarempa, Kepri, dengan ketinggian gelombang dua meter hingga lima meter lebih serta kecepatan angin 15 knot atau 30 km per jam berpotensi membalikkan kapal.

"Kondisi gelombang di tambah cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu, bisa membalikkan kapal penumpang terutama yang terbuat dari bahan fiber," katanya.

Berdasarkan catatan BMKG Pekanbaru, kedua wilayah perairan itu memiliki karakter gelombang yang berbeda.

Seperti kondisi normal gelombang di Indragiri Hilir tidak lebih dari meter karena berada di Selat Malaka, sedangkan perairan Natuna dan Tarempa yang menghadap ke Laut China Selatan tidak lebih dari dua meter.

Menurut analis cuaca itu, ketinggian gelombang laut di Riau dan Kepri itu terjadi karena adanya gangguan cuaca di Samudra Hindia dan Laut China Selatan yang mengarah ke wilayah kedua provinsi itu.

Pemanasan lokal yang terjadi di darat, secara tidak langsung menimbulkan pola angin konvergensi sehingga dengan adanya gangguan cuaca itu menyebabkan ketinggian gelombang laut dan meningkatkan kecepatan angin.

Jika di darat, kedua fenomena alam yang berbeda itu menyebabkan angin kencang yang disertai hujan deras dan berpotensi terjadinya angin puting beliung.(*)
(T.M046/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011