Bengkulu (ANTARA News) - Dua narapidana lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas II A. Malabero Kota Bengkulu, yaitu Bayu dan Firman, menyerahkan diri setelah 14 jam menjadi buronan karena melarikan diri dari penjara itu, Minggu.

"Dua napi sudah menyerahkan diri dan diantar langsung oleh keluarga mereka atas nama Bayu dan Firman, sedangkan satu orang lagi tahanan atas nama Acil masih buron," kata Kepala Keamanan Lapas Malabero Bengkulu, Fajar Nur Cahyo, kepada wartawan di Bengkulu.

Ia mengatakan, kedua napi tersebut bersedia menyerahkan diri setelah melalui pendekatan terhadap keluarga.

Sementara itu, seorang tahanan yang diduga menjadi otak pelarian tersebut, Acil, masih dalam proses pengejaran.

"Kami juga tetap melakukan pendekatan persuasif dengan menghubungi keluarganya agar membujuk yang bersangkutan untuk menyerahkan diri, selai itu petugas juga terus melakukan pengejaran," ujarnya.

Tiga tahanan lembaga Lapas Malabero itu berhasil melarikan diri setelah menjebol dinding ruang isolasi penjara itu pada Sabtu (8/1) pukul 19.00 WIB.

Ketiganya baru diketahui lolos pada Minggu (9/1) pagi setelah petugas lapas melakukan pengecekan rutin ruang tahanan.

"Mereka diketahui melarikan diri dari ruang isolasi dengan menjebol dinding ruangan pagi tadi saat petugas kami melakukan pengecekan rutin," katanya.

Fajar mengatakan, sebelum melarikan diri, ketiganya terlibat keributan dengan petugas Lapas sehingga mereka dimasukkan ke ruang isolasi.

Salah seorang napi, Bayu mengatakan mereka diajak Acil melarikan diri karena kasus keributan dengan petugas Lapas.

"Acil mengajak kami lari karena takut keributan dengan petugas Lapas akan berbuntut panjang," katanya.

Namun, dengan bujukan ayahnya, Damiri, yang mengantarnya langsung ke lapas, ia memutuskan kembali ke penjara untuk menjalani masa hukumannya.

Bayu dan Firman terlibat kasus pencurian dengan hukuman penjara masing-masing 1,8 tahun dan 2 tahun.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011