Mohon diyakinkan para lansia, orang tua kita, dan kakek/nenek kita bahwa vaksin itu aman.

Jakarta (ANTARA) - Vaksinasi COVID-19 terhadap orang lanjut usia (lansia) masih menjadi prioritas yang diutamakan Pemerintah untuk membentuk kekebalan komunal (herd immunity) secara nasional, kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

"Lansia harus cepat diupayakan untuk dilindungi karena banyak yang meninggal. Oleh karena itu, lansia (diupayakan) untuk dapat segera dilakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Itu menjadi prioritas," kata Wapres di Bentara Budaya Jakarta, Kamis.

Wapres mengatakan bahwa Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh masyarakat untuk mencapai target sebanyak 208 juta jiwa penduduk mendapatkan vaksin COVID-19.

Selain vaksinasi, untuk mengantisipasi puncak gelombang ketiga penularan COVID-19, Pemerintah juga terus menggencarkan penerapan protokol kesehatan dengan ketat serta meningkatkan testing, tracing, treatment (3T).

"Cara menanganinya (puncak gelombang ketiga), yaitu secara terus-menerus tetap 3M, memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak. Yang kedua, Pemerintah terus melakukan tracing, testing, dan isolasi," katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat lansia masih cukup lamban. Hal itu disebabkan oleh adanya kekhawatiran para lansia terkait keamanan pascavaksin.

Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk dapat meyakinkan para lansia di lingkungan masing-masing agar mau menjalani vaksinasi.

Budi juga meyakinkan masyarakat bahwa vaksin COVID-19 aman untuk lansia, terbukti Wapres Ma’ruf yang telah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19.

"Mohon diyakinkan para lansia, orang tua kita, dan kakek/nenek kita bahwa vaksin itu aman. Kalau enggak percaya, lihat contohnya Pak Wapres, beliau orang paling senior di Kabinet kita, sudah divaksin dan aman," ujar Budi.

Baca juga: Wapres: Target penyelesaian miskin ekstrem pada 2021 paling berat

Baca juga: Wapres sebut ada penambahan miskin ekstrem akibat pandemi COVID-19

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021