Diduga Mata-mata, Seorang Perempuan Ditahan Iran

Teheran (ANTARA News) - Polisi perbatasan Iran mengatakan pada Sabtu mereka menahan seorang perempuan Amerika Serikat yang dicurigai melakukan tindakan spionase, menurut laporan kantor berita setempat.

Brigadir Jenderal Ahmad Geravand menjelaskan Haley Talayan, 34 tahun, ditahan pada Rabu (5/1) oleh polisi perbatasan di kota perbatasan Nordouz, menurut kantor berita Mehr.

Ia menambahkan bahwa perempuan yang diduga mata-mata itu telah diserahkan kepada Kementerian Intelijen Iran.

Geravand mengatakan perempuan itu telah menerima perintah dari Amerika Serikat untuk merekam film di wilayah perbatasan Jolfa yang dekat dengan Azerbaijan serta sejumlah pos perbatasan.

Talayan telah memasuki negara Islam itu secara illegal melalui Armenia. Ia telah ditemukan membawa sejumlah peralatan spionase, diantaranya alat perekam di belakang giginya.

Talayan mengatakan kepada para petugas keamanan Iran bahwa ia khawatir dideportasi kembali ke Armenia karena ia dapat dibunuh oleh pasukan keamanan Armenia.

Laporan itu berbeda dengan laporan sebelumnya oleh stasiun TV satelit Al-Alam pada Kamis.

Al-Alam melaporkan pada Kamis bahwa Iran menyangkal laporan penangkapan perempuan AS atas tuduhan mata-mata ,menurut kutipan Xinhua.

Al-Alam menyebutkan petugas perbatasan Iran mencegah perempuan tersebut memasuki negeri Islam itu melalui perbatasan Armenia karena ia tidak memiliki visa, dan ia dikirim kembali ke Armenia.

Saat ini, ada dua pendaki gunung AS, Josh Fattal dan Shane Bauer, yang sedang mendekan dalam penjara karena menerobos perbatasan Iran dan dituduh melakukan tindakan spionase.

Pendaki lain asal AS, Sarah Shourd, pernah dipenjara dengan dua pemanjat gunung, dibebaskan oleh kejaksaan Teheran pada September dengan uang jaminan 500.000 dolar AS karena masalah kesehatannya.(*)
Xinhua/KR-IFB/S008