Padang (ANTARA News) - Kegiatan perkebunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi subsektor yang mengalami kerusakan dan kerugian terparah pada sektor ekonomi produktif daerah itu akibat gempa diikuti tsunami 25 Oktober 2010.

Total nilai kerusakan dan kerugian subsektor perkebunan mencapai Rp42,5 miliar atau 42 persen dari total kerugian sektor ekonomi produktif, demikian data dokumen Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pascatsunami Mentawai yang disusun Bappenas, BNPB, Pemprov dan BPBD Sumbar, Pemkab dan BPBD Mentawai yang dilihat ANTARA, Sabtu.

Dokumen itu menyebutkan, nilai kerusakan subsektor perkebunan Mentawai akibat tsunami mencapai 18,49 miliar dan nilai kerugian sebesar Rp31,01 miliar dengan total Rp42,5 miliar.

Nilai kerusakan pada sektor ekonomi produktif Mentawai karena gempa mencapai Rp53,42 miliar dan nilai kerugian sebesar Rp64,39 miliar dengan nilai total Rp117,82 miliar.

Subsektor ekonomi produktif Mentawai yang mengalami kerusakan dan kerugian terbesar ke dua adalah perikanan yang mencapai total Rp43,7 miliar atau 37,1 persen dari total kerugian.

Kemudian, subsektor pariwisata dengan kerusakan dan kerugian total mencapai Rp12,44 miliar atau 10,6 perse, lalu pertanian dengan kerusakan dan kerugian Rp9,12 miliar, selanjutnya peternakan mencapai Rp1,71 miliar dan perindustrian Rp637 juta.

Subsektor ekonomi produktif yang mengalami kerusakan dan kerugian lainnya adalah, perdagangan sebesar Rp405 juta dan koperasi, usaha kecil dan menengah sebesar Rp276,5 juta.

Sementara itu, nilai kerusakan dan kerugian ditimbulkan bencana tersebut ditaksir mencapai total Rp348,92 miliar, terdiri dari total kerusakan ditaksir Rp271,86 miliar dan total kerusakan Rp77,41 miliar.

Kerusakan dan kerugian terbesar terjadi pada sektor ekonomi produktif yang mencapai total Rp117,82 miliar, disusul sektor perumahan dengan total Rp115,82 miliar dan lintas sektor dengan total Rp79,44 miliar.

Selanjutnya, kerusakan dan kerugian pada sektor infrastruktur mencapai total Rp19,16 miliar dan sektor sosial sebesar total Rp16,66 miliar.

Gempa diikuti tsunami itu juga menimbulkan korban tewas sebanyak 509 orang, 17 orang luka berat, 21 orang hilang dan 11.425 orang.
(H014/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011