"Tidak mungkin Gayus Tambunan bisa leluasa pergi ke luar negeri jika tidak ada beking kuat di belakangnya," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pengakuan Gayus Tambunan yang membenarkan dirinya sudah pergi ke Singapura, Malaysia, dan Makau, harus dijadikan pintu masuk untuk membongkar siapa saja yang terlibat dalam jaringan mafia yang melindungi Gayus selama ini.
Kasus plesiran Gayus Tambunan ke luar negeri, kata dia, merupakan pukulan telak bagi aparat penegak hukum dan Satgas Mafia Hukum.
Dengan pengakuan Gayus Tambunan tersebut, menurut dia, kepercayaan masyarakat terhadap sistem penegakan hukum di Indonesia jadi merosot tajam.
"Masyarakat secara telanjang dipertontonkan bagaimana bobroknya aparat penegak hukum," kata politisi dari Partai Golkar ini.
Bambang juga mempertanyakan, kesepakatan yang dibuat Satgas Mafia Hukum dengan Gayus Tambunan saat mereka bertemu di Singapura sebelum mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu masuk rumah tahanan.
Menurut dia, ada kesan melakukan pembiaran terhadap Gayus Tambunan yang plesiran ke luar negeri dengan tujuan tertentu.
"Jika Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menyatakan Gayus Tambunan pergi ke luar negeri untuk menyelamatkan asetnya, itu juga aneh," kata Bambang.
Menurut dia, itu artinya Satgas Pemberantasan Mafia Hukum pada pertemuan dengan Gayus Tambunan di Singapura yang disebut kebetulan, sebenarnya sudah mengetahui Gayus banyak menyimpan aset di luar negeri.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, Polri sudah meminta keterangan kepada Gayus Tambunan yang mengakui dirinya bersama istri pergi ke luar negeri yakni ke Singapura, Malaysia, dan Makau.
Anton menambah, Gayus juga mengakui memperoleh paspor atas nama Sony Laksono melalui jasa calo.
"Polri saat ini masih mengembangkan motif Gayus ke luar negeri," katanya.(*)
(T.R024/Z002/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011