Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah siap membebaskan bea masuk (BM) impor komoditas pangan pokok yang dinilai memberi dampak terhadap kenaikan harga.

Hal itu dinyatakan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai memimpin Retreat Pangan yang diikuti sejumlah menteri terkait di Kantor Kementerian Pertanian Jumat.

"Semua bea masuk pangan pokok nantinya nol persen, untuk kepentingan stabilisasi pangan pokok," kata Menko yang didampingi Menteri Pertanian Suswono, Dirut Perum Bulog Sutarto Ali Moeso dan Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan.

Dalam Retreat yang berlangsung sekitar empat jam tersebut nampak hadir juga beberapa menteri, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun, Deputi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Menyinggung jenis bahan pangan pokok yang akan mendapatkan pembebasan bea masuk Hatta menyebutkan antara lain beras, terigu, kedelai dan pakan ternak, sedangkan gula tidak masuk di dalamnya.

"Untuk terigu karena sudah menjadi bahan pangan pokok kedua setelah beras, sedangkan kedelai merupakan bahan baku industri tempe dan tahu," katanya menanggapi alasan pemberian BM nol persen terhadap komoditas tersebut.

Sementara pakan pakan ternak, lanjutnya, karena berdampak pada usaha peternakan baik sapi maupun unggas serta perikanan.

Tentang alasan gula tidak masuk dalam pembebasan BM impor, menurut Menko, hal itu dimaksudkan untuk merangsang petani dalam negeri meningkatkan produksi tebu.

Hatta mengatakan, Senin pekan depan diharapkan semua komoditas pangan pokok yang akan diusulkan dalam pembebasan BM tersebut sudah masuk dari menteri terkait.

"Kemudian pada Rabu akan ada pembahasan dan diharapkan pekan depan sudah efektif," katanya.
(ANT/H002)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2011