Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menegaskan bahwa partai Islam tetap bisa besar tanpa meninggalkan identitas ke-Islaman dan berubah menjadi partai nasionalis.
"Kalau ada yang mengatakan Partai Islam bisa besar jika berubah menjadi partai nasionalis, itu pikiran sesat," ujarnya saat membuka musyawarah wilayah ke-6 dan HUT ke-38 PPP Sulawesi Selatan di Makassar, Jumat.
Dia menjelaskan, kalau selama ini banyak kalangan menilai partai Islam kecil, itu bukan karena identitas keislamannya tapi karena kelemahan sumber daya manusianya.
Menurutnya, tak perlu meninggalkan konsepsi Islam jika ingin berdemokrasi, bergaul dengan masyarakat plural atau demi kepentingan apa pun. Sebab yang perlu dibenahi yakni kemampuan personal kader-kader partai Islam yang memang selama ini terlalu lemah dan mudah dipecah-belah.
Jika SDM partai bisa ditingkatkan maka target perolehan suara nasional minimal 15 persen yang pernah diterapkan pada Pemilu 2009 tidak akan usang digunakan untuk Pemilu 2014.
"Kita harus koreksi total dimana kelemahan kita. Kegagalan 2009 seharusnya bisa menggugah semangat kita untuk berjuang. Kita harus siap mati demi Islam," tegasnya.
Suryadharma menambahkan, pengurus PPP Sulsel telah menargetkan enam kursi di DPR RI. Ia optimistis target tersebut tercapai sebab Sulsel adalah daerah mayoritas dihuni penduduk beragama Islam.
Namun, syarat utama yang harus dilakukan yakni kader tidak saling sikut dan fitnah di dalam muswil serta proses struktur partai selanjutnya.
"Kalian harus paham, jika partai Islam mati, jangan harap umat muslim mendapat dukungan politis. Jika dukungan politis tak ada, maka jangan berharap undang-undang akan berpihak pada umat Islam. Coba kaji pembahasan undang-undang pernikahan saat ini. Itu contohnya," katanya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011