Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto memuji keberhasilan Densus 88 dalam mengungkap pelaku terorisme, yang merupakan salah satu pencapaian cukup baik sepanjang tahun 2010.

"Di tengah penegakan hukum yang buruk di mata masyarakat, namun ada prestasi polri yang perlu diapresiasi, yakni pemberantasan terorisme yang menunjukan perkembangan luar biasa," kata Djoko dalam evaluasi kinerja bidang Polhukam, di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.

Potret kinerja Polri yang memprihantinkan itu, belum terungkapnya kasus Bank Century dan keterlibatan anggota polri dalam kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus Tambunan itu, kata dia, namun ada titik penegakan hukum yang perlu diapresiasi yakni terungkapnya pelaku terorisme dan kasus narkoba.

Kendati demikian, ia menyadari masih ada sorotan tajam dari masyarakat terhadap Polri dan Kejaksaan untuk menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum, tetapi banyak oknum yang secara nyata terlibat dalam proses hukum itu sendiri.

"Hadirnya lembaga lain, KPK, MK, KY belum mampu menuju ke sistem hukum yang kita inginkan. Apakah ini dikatakan merosot, silahkan publik menilai," tambahnya.

Djoko mengatakan, kementeriannya dan kementerian-kementerian di bawahnya akan terus berkaca dari pengalaman tahun lalu untuk proses penegakan hukum ke depannya.

Sementara di bidang politik, Djoko mengatakan, kader-kader partai politik harus memiliki integritas yang mengikuti identitas nasional, namun pada kenyataannya lebih cenderung mementingkan identitas partainya.

"Kalau ada cara-cara politik uang dan intimidasi, ke depan dengan semakin leluasa dan terbuka kontrol politik non partisan, maka kejadian itu bisa berkurang," katanya.
(S037/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011