Karena penggunaannya yang terus meningkat, masker pada akhirnya mencemari lingkungan
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong pemerintah melalui badan riset untuk mendorong inovasi masker ramah lingkungan mengingat masker menjadi kebutuhan di masa pandemi sehingga timbulan sampah/limbah juga terus bertambah.
"Limbah masker ini belum tertangani dengan baik. Karena penggunaannya yang terus meningkat, masker pada akhirnya mencemari lingkungan. Saya kira pemerintah perlu mendorong inovasi teknologi masker ramah lingkungan," kata Ketua DPD RI LaNyalla dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu.
Menurut LaNyalla, pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi tetapi juga memberikan pengaruh serius terhadap pencemaran lingkungan hidup, khususnya terkait limbah medis.
Baca juga: Ketua DPD RI minta pemerintah menambah SDM dokter
Dia mengutip laporan lembaga swadaya masyarakat internasional OceanAsia pada 2020 yang menyebutkan sebanyak 1,6 miliar sampah masker global berakhir di lautan, atau setara 5,5 ribu ton sampah plastik. Sampah yang berakhir di perairan dapat menjerat hewan laut dan membunuhnya.
"Mengapa hal itu terjadi, karena pemakaian masker dan dibuang tanpa dilakukan pengolahan. Tentu hal ini dapat merusak lingkungan hidup pada jangka panjang," tutur LaNyalla.
Baca juga: DPD apresiasi Kemensos dalam upaya pengentasan kemiskinan
Selain inovasi masker ramah lingkungan, solusi jangka pendek juga dibutuhkan untuk mengatasi isu limbah masker dalam bentuk tempat sampah khusus.
"Pemerintah perlu menyiapkan tempat sampah khusus masker sekali pakai, tempat pengumpulan dan pembuangan. Selain itu diupayakan masyarakat menggunakan masker yang dapat digunakan kembali, selain upaya membuat inovasi masker sekali pakai yang ramah lingkungan tadi itu," jelasnya.
Baca juga: Ketua DPD minta vaksinasi pedagang pasar jadi prioritas
Karena itu dia mengapresiasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang merancang Zero Mask Waste Box untuk menekan timbulan limbah masker. Teknologi itu dirancang sebagai tempat sampah pengolahan limbah masker sekali pakai dan mengurangi peningkatan risiko penularan COVID-19.
LaNyalla mendorong pemerintah untuk menggencarkan sosialisasi panduan pengolahan sampah masker. Hal itu bertujuan agar masyarakat memiliki tata cara yang benar dalam membuang limbah masker yang tak lagi digunakan.
"Berdayakan pos-pos pelayanan kesehatan, posyandu, kantor RT-RW dan kelurahan serta tempat publik lainnya agar dapat membangun kesadaran masyarakat membuang dan mengolah sampah masker sekali pakai dengan benar agar mengurangi limbah yang semakin hari semakin menggunung," demikian LaNyalla.
Baca juga: Pemprov Sumsel dorong warga pilah sampah untuk selamatkan lingkungan
Baca juga: KLHK ingatkan bahaya merkuri untuk manusia dan lingkungan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021