Kairo (ANTARA News) - Indonesia menjadi salah satu negara pengamat referendum Sudan selatan yang akan berlangsung Minggu (9/12) untuk menentukan nasib wilayah tersebut apakah tetap menjadi bagian dari Republik Sudan atau membentuk negara baru.
"Sebagai negara sahabat baik, Indonesia berinisiatif untuk menjadi pengamat ferendum Sudan Selatan bersama dengan pengamat-pengamat dari berbagai negara dan organisasi nasional, regional dan internasional," kata Duta Besar RI untuk Sudan, Sujatmiko, kepada ANTARA Kairo, Jumat.
Pemerintah Indonesia menunjuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum untuk mengemban misi sebagai pengamat tersebut, kata Dubes Sujatmiko.
Menurut Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Khartoum, Muhammad Syafri, tim pengamat KBRI dibawah arahan Dubes Sujatmiko, mulai bertugas pada 7 Januari hingga diumumkannya hasil referendum tersebut pada awal Februari 2011.
Misi pengamat dari KBRI terdiri atas dua tim pengamat yang masing-masing akan mengemban tugas di dua kota besar, yaitu di ibu kota Khartoum dan kota utama Sudan selatan, Juba, katanya.
Selain Indonesia, sejumlah negara sahabat Sudan juga menjadi mengambil bagian sebagai pengamat referendum tersebut, antara lain Mesir, Libia, China, Malaysia dan Afrika Selatan.
(ANT/A024)
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011