Saya merasa kuat dan bersemangat untuk menghadapi yang akan datang

Jakarta (ANTARA) - Petenis Swiss Roger Federer mengatakan bahwa dirinya sedang menjalani pemulihan dengan baik, bahkan merasa lebih kuat setelah melakukan operasi lutut terakhirnya.

Federer, yang mundur dari US Open, sebelumnya mengatakan akan melewatkan turnamen tenis selama beberapa bulan ke depan karena perlu melakukan operasi lutut berkali-kali agar bisa fit untuk kembali bermain.

Pria berusia 40 tahun itu sudah menjalani dua kali operasi pada tahun 2020 yang membuatnya harus menjalani pemulihan selama satu tahun lebih sebelum kembali beraksi di lapangan pada Maret lalu.

Baca juga: Federer belum dapat pastikan kapan kembali ke lapangan

Petenis peringkat sembilan dunia itu terakhir kali bermain di Wimbledon pada Juli. Namun perjalanannya terhenti di perempat final sehingga memupus impiannya untuk meraih gelar kesembilan di All England Club.

“Saya sebenarnya merasa sangat baik… ada hal-hal yang tidak saya harapkan, tetapi saya pulih dengan baik dan rehabilitasi berjalan sangat lancar,” kata Federer kepada Eurosport, seperti dikutip Reuters, Rabu.

“Saya tidak mengalami kemunduran. Saya merasa kuat dan bersemangat untuk menghadapi yang akan datang. Saya berharap bisa kembali ke lapangan tenis secepat mungkin, tapi saya harus bersabar,” katanya menambahkan.

Roger Federer dari Swiss meninggalkan Centre Court setelah kalah di pertandingan perempat final melawan Hubert Hurkacz dari Polandia pada pertandingan Wimbledon, All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Edward Whitaker/AWW/sa.

Baca juga: Bagi Rod Laver jawara tenis sejati adalah Roger Federer

“Ini membutuhkan waktu dan saya harus menjalaninya selangkah demi selangkah. Sejauh ini bagus, saya sangat senang.”

Federer, yang memiliki rekor 20 gelar Grand Salam sama seperti Rafael Nadal dan Novak Djokovic, yakin bahwa memenangi empat gelar Grand Slam dalam satu musim masih memungkinkan setelah Djokovic nyaris mencapai prestasi tersebut. Namun ia gagal mencatatkan sejarah itu usai kalah oleh Daniil Medvedev di final US Open.

“Saya kira itu mungkin terjadi lagi. Tapi itu perlu sedikit keberuntungan. Anda perlu ketekunan, kekuatan… itu sebabnya saya pikir itu akan sulit, tapi mungkin terjadi,” pungkas dia.

Baca juga: Djokovic samai rekor Federer di pekan terlama peringkat satu dunia
Baca juga: Serena pilih Federer sebagai petenis GOAT

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021