Medan (ANTARA News) - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Mukaddas, menyatakan Muhammadiyah tidak pernah menjadi partai politik, sebagaimana juga Muhammadiyah tidak pernah mendirikan partai politik.
Dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumatera Utara ke-11 di Asrama Haji Medan, Kamis, dia mengatakan apabila ada partai politik yang menyatakan Muhammadiyah termasuk organisasi politik, maka pernyataan tersebut jauh dari kebenaran.
"Saya mengatakan secara tegas agar keraguan-keraguan yang ada dapat kita sirnakan," katanya.
Dia menjelaskan, orang-orang yang memimpin Muhammadiyah merupakan orang yang ikhlas dan semata-mata hanya ingin mendapatkan rahmat dari Tuhan.
"Orang-orang yang ikhlas memimpin Muhammadiyah adalah orang yang ingin mendapatkan karunia, pahala dan ganjaran dari Tuhan sebagai bekal mereka yang akan mati," jelasnya.
Menjadi Pimpinan Muhammadiyah adalah menerima amanat dari Tuhan untuk menyiarkan agama Islam ke seluruh belahan bumi Indonesia bahkan ke luar negeri sekalipun.
Menurut dia, ikhlas sangat mudah diucapkan, namun sulit dikerjakan, sementara niatnya hanya satu yaitu mencari pahala.
"Jangan menjadikan Muhammadiyah sebagai kendaraan politik, dan saya berharap peserta Muswil dapat memilih orang yang pantas untuk mengemban amanat yang telah diberikan oleh Tuhan," ujarnya.
Musyawarah Muhammadiyah ke-11 diikuti 550 orang dari Muhammadiyah dan 222 orang dari Aisyiyah Sumut.
Wakil Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang ikut hadir, mengakui Muhammadiyah sangat penting posisinya dalam dinamika kehidupan sosial kemasyarakatan Sumatera Utara karenja berperan penting dalam menyikapi dan mewarnai jalannya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan.
"Hal tersebut dirasakan karena Muhammadiyah telah banyak melahirkan kader-kader unggulan yang berpengaruh di daerah ini. Maka keberadaan Muhammadiyah termasuk di Sumut senantiasa tetap signifikan dalam gerak langkah pembangunan di Sumut," ujarnya. (*)
KR-JRD/M034/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011