New York (ANTARA) - Dolar AS sedikit melemah dari level tertinggi hampir satu bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar global agak menguat sehari setelah penghindaran risiko yang didominasi oleh ketidakpastian solvabilitas Evergrande China, sementara investor menunggu hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve.
Setelah mencapai level tertinggi sejak 23 Agustus pada Senin (20/9/2021), dolar berada di sekitar posisi yang tidak berubah pada Selasa (21/9/2021), secara singkat bergerak lebih tinggi karena kenaikan awal pada indeks acuan ekuitas Wall Street memudar.
Investor menantikan pengumuman kebijakan Fed pada Rabu waktu setempat, untuk tanda-tanda kapan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran, dalam seminggu yang diisi dengan pernyataan kebijakan yang diharapkan dari sejumlah bank-bank sentral di seluruh dunia.
"Pasar mencoba untuk memahami apakah perubahan arah pada Selasa ini akan berlangsung, dan jika kita memiliki peningkatan selera risiko yang berkelanjutan, dolar akan mundur lebih banyak lagi," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.
“Tetapi hanya ada banyak menunggu dan melihat sejauh apa yang akan terjadi dengan The Fed, apa yang akan terjadi dengan Evergrande. Dan sekarang jika Anda mencoba bertaruh dolar, Anda benar-benar hanya ingin menunggu sampai Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang akan terjadi dengan Evergrande dan apa yang akan dilakukan pemerintah China.”
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,019 persen setelah mencapai tertinggi 93,455 pada Senin (20/9/2021), sementara euro melemah 0,01 persen menjadi 1,1724 dolar.
Greenback menguat pada Senin (20/9/2021), bersama dengan mata uang safe-haven lainnya seperti yen dan franc Swiss, karena kekhawatiran tentang dampak dari kemungkinan gagal bayar China Evergrande membuat pasar-pasar keuangan gelisah.
Kekhawatiran itu membayangi upaya-upaya ketua Evergrande untuk mengangkat kepercayaan pada perusahaan yang diperangi pada Selasa (21/9/2021), ketika Beijing tidak menunjukkan tanda-tanda akan campur tangan untuk membendung efek domino di seluruh ekonomi global.
Yuan China di luar negeri melemah terhadap greenback menjadi 6,4817 per dolar.
Sebelum krisis utang Evergrande mengguncang pasar, dolar telah didukung menjelang pertemuan Fed minggu ini, dengan para ekonom yang disurvei dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan pembuat kebijakan memberi sinyal ekspektasi rencana pengurangan pembelian aset akan didorong kembali ke November.
Yen Jepang menguat 0,13 persen versus greenback, menjadi 109,23 per dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan di 1,3658 dolar, menguat 0,01 persen.
Dolar Kanada siap untuk menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut terhadap greenback, setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga tetapi gagal memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen. Dolar Kanada naik 0,06 persen terhadap greenback di 1,28 per dolar.
Di pasar uang kripto, Bitcoin terakhir turun 2,01 persen menjadi 42.172,11 dolar.
Baca juga: Dolar tahan kenaikan di Asia, yuan tertekan kenaikan risiko Evergrande
Baca juga: Dolar menguat, yuan jatuh di tengah kekhawatiran pengembang Evergrande
Baca juga: Dolar AS merayap naik di Asia, jelang pertemuan beberapa bank sentral
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021