Cipanas (ANTARA News) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menargetkan menempatkan 600.000 orang TKI ke luar negeri pada 2011.

Pada pemaparan Sekretaris Utama BNP2TKI Edi Sudibyo dalam Rakernis BNP2TKI di Cipanas, Jabar, Kamis, menyebutkan, dari target tersebut masih didominasi TKI informal atau penata laksana rumah tangga.

Disebutkan dari target 600.000 orang TKI itu terdiri atas 360.000 orang (60 persen) merupakan TKI informal dan 240.000 orang (40 persen) TKI formal.

Pada 2010 lalu selama Januari - November, BNP2TKI menempatkan 228.588 orang TKI ke luar negeri terdiri atas 116.928 TKI informal dan 111.660 TKI formal.

Jumlah sebanyak itu terjadi karena ada dualisme penempatan TKI yang dilakukan Binapenta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Pada periode yang sama pada 2010 Binapenta menempatkan 288.413 orang TKI terdiri atas 271.989 TKI informal dan 16.424 TKI formal.

"Sejak akhir 2010 sudah tak ada lagi dualisme karena kewenangan menempatkan TKI dikembalikan sepenuhnya kepada BNP2TKI sehingga tidak ada dualisme sehingga target pun bisa ditingkatkan," kata Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat.

Langkah-langkah untuk mencapai target itu, BNP2TKI melakukan pembenahan penempatan dan perlindungan TKI, penempatan yang didesain, pemetaan potensi dan penyelarasan antara kebutuhan dan ketersediaan TKI, penyiapan calon TKI yang kompeten, dan pengetatan penempatan TKI penata laksana rumah tangga.

Selain itu optimalisasi balai pelayanan penempatan dan perlindungan TKI (BP3TKI) seperti di Bandung, Serang, dan Banjarbaru, penanggulangan TKI ilegal Timur Tengah dan Malaysia melalui pengetatan di daerah perbatasan, dan penegasan peran dan fungsi BNP2TKI dalam perlindungan di luar negeri.
(B009/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011