Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Selasa, desa yang berada di zona kuning atau zona risiko penularan rendah tercatat 16, desa yang berada di zona oranye atau zona risiko penularan sedang hanya dua, Desa Margorejo dan Besito, dan desa yang berada di zona merah atau zona risiko penularan tinggi nihil.
"Saat ini Kudus sudah lebih baik karena sebelumnya selalu bertahan di zona oranye kini sudah naik menjadi zona kuning dengan tingkat risiko penularan rendah," katanya.
"Kami ingin menaikkan level Kota Kudus menjadi zona hijau dengan menggenjot vaksinasi COVID-19," ia menambahkan.
Badai Ismoyo menekankan bahwa meskipun vaksinasi sudah dilaksanakan dan temuan kasus penularan virus corona sudah menurun, protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 tetap harus dijalankan supaya penularan virus tetap terkendali.
Oleh karena itu, dia mengatakan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus rutin melakukan penyuluhan dan penegakan protokol kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan warga terhadap protokol pencegahan COVID-19.
"Sosialisasi tersebut kami lakukan dengan memanfaatkan kegiatan vaksinasi COVID-19," katanya.
Di samping itu, ia mengatakan, pemerintah melakukan pemeriksaan dan pelacakan kasus untuk mencegah penularan COVID-19 meluas.
Menurut dia, saat ini masih ada satu pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit dan 13 orang penderita infeksi virus corona yang menjalani isolasi mandiri di Kabupaten Kudus.
Data pemerintah menunjukkan, jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus sebanyak 16.820 kasus dengan jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 15.424 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 1.382 orang.
Baca juga:
Kolaborasi "Jogo Tonggo" tekan lonjakan COVID-19 di Kabupaten Kudus
Presiden ingin penanganan COVID-19 di Kudus dan Tasik dijadikan contoh
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021