Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengungkapkan Jalan Ir. Suratman diambil dari nama Direktur Utama Pupuk Kaltim periode 1990-1995, sekaligus salah satu pionir yang sangat berjasa mengembangkan Perusahaan melalui berbagai kebijakan dan gagasan strategis.
“Ini sebagai bentuk penghargaan kepada Bapak Alm. Ir. Suratman sebagai pendahulu kami di Pupuk Kaltim, yang telah berjuang dan berkarya memajukan Perusahaan. Satu hal yang paling dikenang dari beliau, bahwa kebijakan industri pupuk harus diperjuangkan dan diutamakan untuk kebutuhan nasional,” ujar Rahmad Pribadi yang pada Sabtu (18/9) meresmikan jalan bersama jajaran Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim dan Wakil Walikota dan Forkompimda Bontang, .
Baca juga: Pupuk Kaltim raih tiga kategori Penghargaan ISDA 2021
Sedangkan Jalan NPK Pelangi terinspirasi dari nama salah satu produk unggulan Pupuk Kaltim, dalam mendukung sektor pertanian tanah air dengan penyediaan pupuk berkualitas terbaik. Pupuk Kaltim sebelumnya juga telah menggunakan nama para pionir seperti Ir. James Simanjuntak yang merupakan Direktur Utama pertama Pupuk Kaltim untuk jalan di kawasan perkantoran, serta nama Kota Pasaman di kawasan perumahan karyawan.
Selain itu beberapa jalan yang dibangun Pupuk Kaltim juga menggunakan nama produk Perusahaan, seperti Jalan Urea di kawasan Hotel Bintang Sintuk, Jalan Amoniak di kawasan industri KIE dan jalan Oksigen di Rumah Sakit Pupuk Kaltim.
“Melalui pembangunan jalan ini, diharap masyarakat dan insan Perusahaan dapat mengenal sekaligus mengenang perjalanan Pupuk Kaltim dalam melanjutkan cita-cita para pionir memajukan industri pupuk nasional,” tambah Rahmad.
Pembangunan Jalan Ir. Suratman dan NPK Pelangi juga sebagai wujud kontribusi Perusahaan bagi masyarakat melalui penyediaan akses jalan alternatif bagi kegiatan perekonomian, sekaligus mendukung iklim investasi di kawasan industri sekitar Pupuk Kaltim yang diharap mampu menarik minat investor untuk berinvestasi di Bontang.
“Semoga pembangunan dua jalan ini bermanfaat maksimal untuk kepentingan masyarakat dan aktivitas perekonomian, sekaligus menjadi modal bagi Bontang dalam menarik minat investor dengan ketersediaan akses jalan ke kawasan industri,” harap Rahmad.
Baca juga: Pupuk Kaltim terapkan praktik ESG
Wakil Walikota Bontang Najirah menilai pembangunan dua jalan ini sangat bermanfaat dalam mendukung aktivitas perekonomian masyarakat agar terus tumbuh dan berkembang. Begitu pula terhadap iklim investasi, lanjut Najirah, diharapkan mampu menarik minat investor ke Bontang seiring membaiknya infrastruktur di kawasan industri sehingga ke depan mampu memberi multiplier effect terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi Pupuk Kaltim bersama anak perusahaannya bagi masyarakat dan Kota Bontang selama ini. Mari kita jaga dan rawat jalan ini dengan baik, untuk manfaat jangka panjang,” kata Najirah.
Eko Wahyu Laksmono, putra pertama Ir. Suratman sekaligus mewakili keluarga yang hadir pada kesempatan itu turut menyampaikan apresiasi atas penghargaan Pupuk Kaltim terhadap ayahnya melalui penamaan jalan di kawasan Perusahaan. Dirinya berharap tonggak sejarah yang telah diukir Ir. Suratman dalam perjalanan Pupuk Kaltim, dapat memberi motivasi agar Perusahaan terus maju dan berkembang.
“Atas nama keluarga kami sampaikan terima kasih atas penghargaan Pupuk Kaltim kepada almarhum bapak. Semoga jalan ini memberi manfaat besar bagi masyarakat Bontang. Kami doakan Pupuk Kaltim semakin sukses serta terus berkontribusi bagi daerah, bangsa dan negara,” ucap Eko.
Jalan Ir. Suratman dibangun oleh PT Kaltim Industrial Estate (KIE), yang merupakan anak dari Pupuk Kaltim. Jalan ini memiliki panjang 1.900 meter dan Jalan NPK Pelangi 1.032 meter. Keduanya memiliki lebar 14 meter yang terbagi dalam dua jalur selebar 7 meter, dengan kapasitas beban gandar 10 ton dan daya dukung 5 ton per meter persegi. Dua jalan ini menghubungkan 3 kawasan di Kecamatan Bontang Utara yakni Loktuan, Sidrap dan Guntung, termasuk kawasan industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE).
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021