Waktu kejadian banjir di Surabaya, ada yang meninggal karena tuna netra. Sekarang saya paksa disabilitas tidak boleh bergantung
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta penyandang disabilitas tidak bergantung kepada pihak lain sehingga dapat terhindar menjadi korban saat terjadi bencana.
Mensos dalam Rapat Kerja Komite III DPD RI di Jakarta, Selasa, menceritakan di Surabaya, Jawa Timur, ada seorang tuna netra yang menjadi korban meninggal akibat banjir karena ia tidak mengetahui situasi di sekelilingnya.
"Waktu kejadian banjir di Surabaya, ada yang meninggal karena tuna netra. Sekarang saya paksa disabilitas tidak boleh bergantung," ujar Risma.
Baca juga: Rp76 trilIun anggaran Kemensos untuk program prioritas nasional
Hal itu membuatnya tergerak untuk menyediakan tongkat tuna netra produksi para penyandang disabilitas, dengan sensor air dan api, dengan mengalokasikan anggaran yang seharusnya untuk pembangunan fisik Kementerian Sosial.
Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk membuat kursi roda elektrik khusus celebral palsy, hidrosefalus. Pembuatan kursi roda tersebut juga dilakukan para penyandang disabilitas dengan menggaji mereka sesuai UMK.
Baca juga: Mensos: Perlu kebijakan komprehensif tangani banjir di Katingan
Baca juga: Mensos minta Pemda Kalteng berani susun solusi tangani banjir
"Pengguna pertama ya mereka itu biar mereka mandiri," ujar Risma.
Selain itu, Risma menggerakkan kemandirian para penyandang disabilitas dengan memproduksi motor niaga roda tiga untuk berjualan.
Rencana di tahun 2022, Risma membuat tongkat kaki tiga untuk lansia, yang disertai sensor, dibuat di Sentra Kreasi Atensi yang di dalamnya termasuk tuna susila, anak punk, penyandang disabilitas hingga manusia silver.
Baca juga: Penyandang disabilitas Kota Magelang terima bantuan Atensi Kemensos
Baca juga: Mensos Risma ikuti simulasi hadapi bencana tsunami di Pantai Pacitan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021