"Saya kira keduanya memiliki tujuan yang sama untuk memajukan persepakbolaan di Tanah Air, alangkah baiknya jika mereka melakukan bersama-sama," kata Setyo Agung Nugroho yang juga mantan manajer Tim PSIS Semarang di Semarang, Selasa.
Menurut dia, Liga Primer Indonesia (LPI) memiliki tujuan untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola yang "fair" dan tidak menggantungkan pada dana APBD, kemudian PSSI sebagai organisasi sepak bola yang sudah matang.
"Dalam pembicaraan itu, apa yang bisa diberikan oleh LPI kemudian didukung oleh PSSI sehingga diharapkan bisa terwujud sepak bola Indonesia yang lebih baik dengan muara bisa meraih prestasi di tingkat internasional," katanya.
Setyo Agung Nugroho yang sukses mengantarkan PSIS Junior menjadi juara Liga Remaja Piala Suratin 2004, mengatakan, dirinya sebagai penikmat sepak bola tentunya ingin menyaksikan kompetisi sepak bola yang baik dan tidak memandang apakah itu LPI atau PSSI.
Sementara itu mantan General Manager PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan, perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi "konflik" antara PSSI dengan LPI.
"Kalau masing-masing tetap dengan pendapatnya sendiri tentunya akan sulit mencari titik temu. Harus dicarikan jalan tengah untuk mewujudkan persepakbolaan di negeri ini lebih baik lagi," katanya.
Ia mencontohkan, saat final Piala AFF antara Indonesia melawan Malaysia, semua bersatu mendukung tim nasional. "Kalau itu berlanjut, tentunya sepak bola Indonesia akan maju," katanya.
Yoyok Sukawi yang saat ini menjadi Ketua Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat atau kesra) DPRD I Jawa Tengah mengatakan, apalagi saat ini pemerintah pusat sangat perhatian terhadap sepak bola nasional.
"Saya kira kalau perhatian seperti itu diterapkan di daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, alangkah indahnya sepak bola di Indonesia," katanya.
Ia mencontohkan, belum semua daerah memberikan perhatian yang lebih pada cabang olahraga sepak bola, termasuk Jateng.
"Jawa Timur, provinsi di Sumatera sudah melakukan hal itu, dengan banyak bermunculan klub-klub sepak bola," katanya.
Ia mengakui, memang ada sisi negatif dari PSSI, terutama berkaitan dengan kompetisi. "Alangkah baiknya kalau pemerintah bicara dengan PSSI, `ini saya beri uang, buatlah kompetisi yang bagus`," katanya.
Kalau sudah seperti ini, menurut dia, tentunya PSSI juga akan bertanggung jawab untuk menggelar kompetisi sepak bola dengan baik.
"Saya kira harus dicarikan jalan tengah untuk mengatasi konflik seperti itu," katanya.(*)
(H015/R010/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
LPI = MEMAJUKAH SEPAKBOLA INDONESIA
HIPOTESIS => kedua nyamemnuhi sarat duduk bersama
bwt PSSI : tenang aj, lum tentu koq LPI lebih baik dari ISL.
bwt LPI : mbok \"nuwun sewu\" ma induk mu
KITA LIAT DLU HASILNYA, BARU PROGRAM AJ DAH DI BWT RAME. YANG HASILNYA BAIK YANG KITA PAKE
YANG TIDAK MAMPU DUDUK BERSAMA berarti ada KEPENTINGAN PRIBADI /GOLONGAN
Bravo Sepakbola Indonesia !!!!!
PSSI jeleknya hanya di ketua ,Nurdin Halid,yang hanya memntingkan diri pribadi,,,,
semua orang akan mendukung LPI,asalkan cara kerjanya tidak sepeti Nurdin Halid,,,,,
merugikan semua orang.............