Yogyakarta (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengukuhkan Yogyakarta sebagai Kota Republik bertepatan dengan tanggal kepindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.
Saat melakukan pengukuhan Yogyakarta sebagai Kota Republik tersebut, Sri Sultan HB X didampingi oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam (PA) IX, Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto, Bupati Bantul, Sri Suryawidati, Bupati Sleman, Sri Purnomo, dan Wakil Bupati Gunungkidul, Badingah.
"Saya selaku Gubernur DIY akan mengeluarkan surat keputusan, yaitu setiap 4 Januar diperingati sebagai Yogyakarta Kota Republik, dan wajib bagi masyarakat untuk memperingatinya," kata Sri Sultan HB X saat mengukuhkan Yogyakarta Kota Republik di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Yogyakarta, Selasa.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung hal tersebut sebagai kekuatan untuk terus membangun kebersamaan dan memberikan kontribusi terhadap masa depan sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pidato singkat Sultan HB X di hadapan ribuan masyarakat Yogyakarta yang baru saja melakukan kirab budaya sebagai prosesi awal sebelum pengukuhan tersebut langsung disambut tepuk tangan meriah.
Koordinator panitia bersama kirab budaya, Widihasto, mengatakan bahwa pengukuhan Yogyakarta Kota Republik tersebut memiliki sejumlah makna, diantaranya adalah menjaga nilai+nilai patriotisme bangsa, peneguhan sikap politik masyarakat Yogyakarta berdasarkan Amanat 5 September 1949.
Selain itu, ia berharap, melalui pengukuhan tersebut, Yogyakarta tetap menjadi kita yang terbuka untuk seluruh budaya nusantara, dimana modernisasi dapat bersanding secara harmonis dengan tradisi.
"Semoga semangat pengukuhan Yogyakarta Kota Republik ini meresap ke seluruh masyarakat Yogyakarta," katanya.
Dalam acara pengukuhan tersebut juga ditampilkan pertunjukan wayang revolusi yang menceritakan sejarah perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta.
Hip hop keistimewaan Yogyakarta menutup seluruh rangkaian acara pengukuhan tersebut.
(T.E013/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011