r Malang (ANTARA News) - Rangkaian gerbong Kereta Api (KA) eksekutif Gajayana jurusan Malang-Jakarta yang sedang parkir di Stasiun Kotabaru, Selasa, tiba-tiba mundur sendiri dan keluar dari rel, sehingga menabrak tiga rumah milik warga serta menewaskan satu orang penghuni salah satu rumah tersebut.

Selain menewaskan satu orang penghuni salah satu rumah yang tertabrak tersebut, satu orang lagi mengalami patah tulang di kaki kanannya. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit (RS) terdekat, Panti Nirmala.

Salah seorang saksi Minah (51), yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian itu menceritakan, sekitar pukul pukul 13.15 WIB, ia mendengar bunyi bruk dari arah stasiun.

"Pada saat mendengar bunyi bruk yang cukup keras itu saya berada di dalam rumah. Dan saya langsung lari keluar, ternyata ada gerbong KA yang nabrak rumah," katanya.

Ketiga rumah yang menjadi korban KA Gajayana tersebut berada di Jalan Cipto Mulyo. Ketiga rumah itu milik Nisno (40), Sutrisno (58) dan milik Jamir (55). Tingkat kerusakan ketiga rumah tersebut bervariasi, namun yang paling parah adalah milik Nisno karena rata dengan tanah.

Pada saat kejadian Nisno sedang tidak ada di rumah."Saya dan istri saya sedang di pasar, sehingga tidak tahu sama sekali kejadiannya seperti apa,"kata Nisno.

Hanya saja, pada saat kejadian rumah milik Nisno itu dihuni oleh kelima anaknya, salah satunya adalah Rosyid yang meninggal tertimpa reruntuhan rumahnya. Sedangkan keempat anak Nisno lainnya selamat.

Setelah berhasil dievakuasi dari reruntuhan rumahnya, jenazah Rosyid langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Nirmala. Begitu juga Sutrisno yang mengalami patah tulang di kaki kanannya juga dilarikan ke rumah sakit yang sama guna mendapatkan perawatan intensif.

KA Gajayana jurusan Malang-Jakarta tersebut sedang menunggu jadwal keberangkatan di Stasiun Kotabaru. Ada empat gerbong yang tengah parkir di stasiun tersebut, namun tiba-tiba mundur sendiri dengan kecepatan 70-80.

Empat gerbong yang mundur sendiri dari arah Stasiun Kotabaru yang mengarah ke Stasiun Kotalama itu dua diantaranya keluar dari jalur (rel), sehingga menabrak rumah warga yang berada di sekitar rel.

Kepala Stasiun Kotalama Gatot Djoko P mengatakan, korban yang patah kaki akan dibiayai hingga sembuh. Sedangkan yang meninggal masih menunggu hasil koordinasi DAOPS 8 Surabaya.

"Untuk memastikan penyebab mundurnya KA Gajayana ini kami masih melakukan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan oleh DAOPS 8 Surabaya dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Jakarta," ujarnya.

Ia menceritakan, gerbong KA Gajayana tersebut berada di Stasiun Kota Baru, namun tiba-tiba mundur sendiri. "Saat itu KA masih menunggu jadwal pemberangkatan, bahkan gerbong itu belum ada lokomotifnya dan tidak ada petugas maupun penumpang sama seklai," tegasnya.(*)
(T.E009/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011