Makassar (ANTARA News) - Manajemen klub sepakbola PSM Makassar memastikan seluruh pemain yang memutuskan berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) tidak terpengaruh dengan sejumlah ancaman yang dikeluarkan PSSI.
Manajer Direktur PSM, Husain Abdullah, di Makassar, Selasa, mengatakan bahwa seluruh pemain sudah menyatakan komitmen tinggi untuk tampil di LPI. Bahkan, mereka sudah siap dengan konsekuensi yang akan diterima terkait keputusannya keluar dari Liga Super Indonesia (LSI).
"Saya lihat pemain sudah menunjukkan sikap yang profesional sehingga bisa memilih yang terbaik bagi kariernya. Artinya, meski sudah tahu konsekuensi yang akan diterima jika bermain di LPI, namun tetap solid membela PSM," katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Uceng itu, pihaknya juga sudah mengumpulkan seluruh pemain sambil menjelaskan lebih rinci terkait kompetisi yang mulai digelar 8 Januari 2011. Dari penjelasan itu, menurut dia, tidak satupun pemain yang terlihat ragu berlaga di kompetisi LPI, yang dideklarasikan pengusaha Arifin Panigoro.
Sebagai bentuk keseriusan manajemen untuk memperhatikan nasib pemain, PSM akan menyodorkan durasi kontrak yang lebih panjang minimal dua tahun bagi mereka.
Bahkan, manajemen PSM siap menaikkan gaji sejumlah pemain untuk menyakinkan bahwa keputusan mereka sudah tepat.
Selain itu, manajemen PSM juga berjanji akan segera melakukan negosiasi ulang dengan tujuh pemain yang meminta kenaikan gaji sebagai balasan kesiapan mereka berlaga di kompetisi LPI.
"Kita telah berkomitmen untuk memenuhi hak setiap pemain yang memutuskan bergabung. Kita juga akan memastikan nasib pemain bersamaan dengan pelatih Robert yang dijadwalkan tiba di Makassar besok Rabu," jelasnya.
Mengenai ancaman PSSI yang dikabarkan akan memeja-hijaukan pihak LPI karena berani menggelar kompetisi tanpa rekomendasi PSSI, itu juga bukan sesuatu yang harus dirisaukan. Adapun alasannya tak lepas dari posisi PSM yang dalam hal ini hanya sebagai peserta LPI.
"Kita sudah siap dengan sanksi yang akan diberikan pihak PSSI terkait keputusan PSM berlaga di LPI. Sedangkan untuk masalah pengadilan, kita serahkan pada pihak konsorsium LPI sebagai pelaksana," ujarnya.
(T.KR-MH/T009/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011