Malang (ANTARA News) - Pemain naturalisasi yang juga penyerang Tim Nasional, Irfan Bachdim menegaskan, dirinya tidak takut terhadap ancaman PSSI yang akan memecatnya apabila memperkuat Persema Malang dan berlaga di Liga Primier Indonesia (LPI).
Hal tersebut dinyatakan Irfan dalam keterangan persnya di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, usai resmi bergabung dengan tim berjuluk "Laskar Ken Arok" tersebut.
Irfan menegaskan, dirinya adalah pemain profesional dan ingin bermain secara profesional, untuk itu Irfan tidak ingin terjebak dalam hal politik sepak bola di Indonesia.
Dikatakan Irfan, jika dia dipanggil untuk memperkuat Timnas kembali maka akan menyambutnya dengan senang. Namun, apabila ditolak dikarenakan memperkuat Persema di LPI, tidak ada masalah.
"Saya siap dipanggil Timnas atau pun tidak, sebab saya ingin bermain secara profesional dalam tim. Oleh karena itu, saya tidak peduli dengan ancaman itu," ucapnya, menegaskan.
Sementara, Ketua Umum Persema Peni Suparto menyatakan, tidak mungkin jika Irfan bermain baik selama memperkuat Persema, PSSI tidak memanggilnya.
Oleh karena itu, Peni percaya bahwa dipanggilnya seorang pemain oleh Timnas bukan karena ikut LPI atau LSI, namun karena permainannya yang bagus.
Peni yang juga Wali Kota Malang ini menegaskan bahwa dirinya siap melindungi Irfan apabila diancam PSSI, terkait ikutnya dia di Persema dan memperkuat di LPI.
Peni optimistis, PSSI tidak akan menjatuhkan sanksi atau ancaman apabila bertujuan memajukkan sepak bola nasional.
"Adanya LPI adalah untuk menuju kemajuan sepak bola nasional, dan tujuan ini sama seperti tujuan PSSI, yakni untuk memajukkan sepak bola nasional. Oleh karena itu, saya yakin PSSI tidak akan menjatuhkan sanksi apabila kita bertujuan baik," ujarnya.
(MSW/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011