Reaksi pelatih Juventus Massimiliano Allegri saat timnya menghadapi AC Milan dalam laga lanjutan Liga Italia di Stadion Allianz, Torino, Italia, Minggu (19/9/2021) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/Massimo Pinca)

Kekalahan mengejutkan lainnya terjadi saat melawan Napoli. Tetapi skuad Allegri sepertinya sudah membalikkan pendulum kala melawan Milan pada Minggu dengan memulai pertandingan itu dalam intensitas jauh lebih besar, memimpin dalam waktu empat menit dengan gol serangan balik yang menawan.

Juve tetap dominan pada babak pertama, dan sepertinya sudah mendekati penampilan terbaiknya di mana Paulo Dybala mengambil alih peran Ronaldo dan memimpin serangan melawan Milan.

Namun begitu peluang muncul dan memasuki babak kedua, gugup malah menjalari Juve. Mereka menjadi sering kehilangan bola dan sepertinya hanya masalah waktu sampai bagi Milan untuk menyamakan kedudukan.

Bahkan ada duo bek tengah veteran Italia Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci di jantung lini belakang, Juve kembali gagal membuat clean sheet saat Ante Rebic menyamakan kedudukan.

Baca juga: Allegri akui Juve lalai di momen-momen krusial saat diimbangi Milan

Yang terjadi kemudian justru Milan yang paling berpeluang merebut tiga poin.

“Dalam pandangan saya, ini lebih merupakan masalah mental daripada kebugaran fisik,” kata bek Juventus Danilo kepada DAZN seperti dikutip Reuters.

“Pada momen-momen itu kami tak bisa menekan atau bertahan sebagai satu kesatuan, kami tidak cepat mengalirkan bola dan itu tentu saja hal yang perlu kami tingkatkan."

Merebut kembali gelar Scudetto pun menjadi terasa jauh bagi Juve yang sudah goyah.

Baca juga: Allegri akan ubah taktik Juventus usai ditinggal Cristiano Ronaldo
Baca juga: Allegri akui Juve bukan unggulan juara, targetkan capai delapan besar

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021