Arus lalu lintas di jalur tersebut, khususnya kendaraan roda dua dan minibus dialihkan melalui jalur alternatif Pertigaan Gulon-Salamsari-Jumoyo. Sedangkan bus Jurusan Semarang-Yogyakarta dialihkan melalui Purworejo.
Hingga sekarang sejumlah alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan batu dan pasir yang menimbun jalan raya tersebut.
Akibat luapan banjir lahar dingin, badan jalan Magelang-Yogyakarta tertimbun material setinggi dua meter sepanjang kurang lebih 500 meter.
Banjir lahar dingin yang terjadi Sabtu malam lebih besar dibanding kejadian banjir pada 8 Desember 2010 yang waktu itu material juga meluap ke jalan raya.
Warga Dusun Sumbersari, Desa Mranggen, Afandi mengatakan, banjir lahar dingin semalam lebih dahsyat dibandingkan banjir sebelumnya, bahkan banjir kali ini menimbulkan getaran seperti gempa hingga radius 0,5 kilometer.
"Getaran tersebut mulai terasa sekitar pukul 19.30 WIB karena banjir memang cukup besar," ujarnya.
Kepala Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang, Eko Triyono mengatakan, untuk menyingkirkan material dari jalan telah dikerahkan 12 alat berat.
Ia mengatakan, dengan mengerahkan alat berat tersebut diharapkan jalur Magelang-Yogyakarta bisa normal kembali pada hari ini.
Selain menimbun jalan raya, material Merapi tersebut juga menimbun merusak sejumlah rumah di Dusun Gempol, Jumoyo.
Eko mengatakan, untuk sementara tercatat sebanyak 70 rumah rusak dan tidak bisa ditempati di Dusun Gempol.
(H018/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011