Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak enam guru dari tiga madrasah (sekolah) di Jawa Timur berkesempatan mengikuti pembelajaran pendidikan di Australia selama tiga pekan untuk mengikuti program BRIDGE 2011.
"Program ini merupakan bentuk kerja sama di segala bidang antara guru di Indonesia dan Australia," ujar Perwakilan Kedutaan Besar Australia, Pingkan Umboh, kepada wartawan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemag) Jatim, Surabaya, Selasa.
Dengan adanya kesempatan pembelajaran di Australia, maka guru-guru bisa bertukar pikiran dan saling berdiskusi di segala bidang, termasuk budaya kedua negara. Selain madrasah di Jatim, tujuh madrasah lainnya dari DKI Jakarta dan Banten juga berkesempatan mengikuti hal yang sama.
Sampai saat ini, kata dia, program BRIDGE sudah merangkul 47 kemitraan di tujuh provinsi di Indonesia dan sudah ada 59 guru yang berangkat dan menempuh pendidikan di "Negeri Kanguru".
"Maret 2011, kami menargetkan ada penambahan hingga 57 kemitraan di tujuh provinsi, dan ada 111 guru yang berangkat," tutur Pingkan.
Menanggapi hal itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jatim Drs H Sutrisno SE S.Pd MM mengatakan, pihaknya menerima baik kerja sama program itu. "Semoga kualitas para guru yang mengikuti program ini bisa berkualitas dan membuat kesadaran pada masyarakat, khususnya bidang pendidikan," paparnya.
Ketiga kepala sekolah dari madrasah terpilih, yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Batu Malang, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kediri, dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang.
Program kerja sama antarsekolah BRIDGE itu dimulai sejak tahun 2008 oleh pemerintah Australia dan Indonesia. BRIDGE 2011 yang diselenggarakan oleh "Asia Education Foundation" itu didanai oleh pemerintah Australia dan The Myer Foundation.
(MSW/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011