Kesembuhan pasien COVID-19 di Bangka Barat capai 96 persen

sudah menyiapkan 42 tim vaksinator

Mentok, Babel (ANTARA) - Satuan Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat kesembuhan pasien mencapai 96 persen.

"Dari sebanyak 5.345 kasus yang ditemukan selama pandemi berlangsung, hingga saat ini sudah sebanyak 5.128 orang yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani masa karantina dan perawatan," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma di Mentok, Senin.

Menurut dia, sebanyak 5.128 orang yang dinyatakan sembuh tersebut termasuk 19 orang yang hari ini selesai karantina dan perawatan, yang berasal dari Kecamatan Mentok dua orang, Simpangteritip satu, Jebus enam, Parittiga dua dan dari Kecamatan Tempilang delapan orang.

"Hari ini juga terjadi penambahan kasus pasien yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 dan akhirnya meninggal dunia yang berasal dari Simpangteritip sehingga total kasus meninggal dunia bertambah menjadi 125 orang," ujarnya.

Selain itu, hari ini Satgas juga mencatat terjadinya penambahan lima kasus baru yang ditemukan di Jebus satu orang, Parittiga satu dan di Tempilang tiga orang.

Dengan adanya tambahan lima kasus baru tersebut, jumlah pasien yang masih wajib menjalani isolasi terpusat dan perawatan sebanyak 92 orang.

"Jumlah kasus semakin menurun begitu juga jumlah pasien yang wajib isolasi, namun kami berharap warga tetap waspada dan tidak mengendurkan protokol kesehatan," katanya.

Selain meningkatkan edukasi dan sosialisasi peningkatan disiplin protokol kesehatan, saat ini Pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait lainnya terus gencar menjalankan serbuan vaksinasi COVID-19 guna membentuk kekebalan kelompok.

"Saat ini kami sudah menyiapkan 42 tim vaksinator yang setiap hari berkeliling di gerai-gerai yang sudah disiapkan untuk memberikan pelayanan vaksin COVID-19," katanya.

Selain menyasar warga hingga pelosok desa, tim vaksinator juga memberikan pelayanan vaksin kepada kelompok remaja di sekolah-sekolah yang saat ini sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.