untuk membentuk jiwa kewirausahaan, perlu ekosistem kewirausahaan yang membantu UMKM.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Perluasan Kesempatan Kerja Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan I Nyoman Darmanta mengatakan tenaga kerja sukarela (TKS) merupakan salah satu program andalan kementeriannya dalam mengatasi persoalan pengangguran.
"TKS menjadi ujung tombak Kemnaker," kata Nyoman saat membuka Temu Konsultasi TKS 2021 di Semarang, Jawa Tengah, Senin, dikutip dari siaran pers.
Menurut dia, TKS ini nantinya bertugas mendampingi tenaga kerja mandiri (TKM). Pendampingan TKS ini diharapkan bisa atasi pengangguran di Indonesia.
Nyoman mengatakan bahwa pandemi COVID-19 saat ini telah berdampak pada banyak sektor, salah satunya pengangguran.
Data Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia menyebutkan hingga Februari 2021 ada 129,81 juta angkatan kerja.
Dari jumlah itu, sebanyak 131,06 juta atau 93,74 persen bekerja dan 8,75 juta atau 6,26 persen merupakan pengangguran terbuka.
Diungkapkan pula bahwa angka pengangguran terbuka banyak didominasi lulusan SMK (11,45 persen), disusul SMA (8,55 persen).
Untuk menanggulangi kondisi itu, kata Nyoman, Kementerian Ketenagakerjaan telah berupaya melakukan berbagai langkah.
"Kondisi ketenagakerjaan di Tanah Air saat ini sedang mengalami turbulensi, guncangan keras, dan juga kondisi ketenagakerjaan yang tidak matching dengan pasar," kata Nyoman.
Pada tahun ini, Kemnaker telah merekrut 664 orang TKS yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.
Para peserta ini dikumpulkan di empat lokasi sebelum mereka bertugas. Pertemuan pertama dilakukan di Bandung pada tanggal 15—17 September, dilanjutkan di Semarang (19—21 September), Makassar (23—25 September), dan terakhir di Tangerang (29—30 September hingga 1 Oktober).
Dalam pertemuan itu, mereka diberikan edukasi dan pembekalan tentang materi dasar, motivasi, dan lainnya.
Koordinator Bidang Tenaga Kerja Sukarela dan Pendampingan Andi Asriani Koke yang membawakan materi Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja I Nyoman Darmanta meminta agar para TKS nantinya mampu mendorong dan menggali potensi para TKM yang didampinginya sehingga para TKM yang mendapat bantuan dari pemerintah bisa produktif.
"Pandemi ini mengajak kita untuk berinovasi dan berkreasi. Bagaimana kita bisa menyesuaikan kebiasan pada masa pandemi ini," kata Asri.
Ketua Apindo Kota Semarang Deddy Mulyadi menyebut Indonesia memiliki tingkat kesempatan untuk berusaha yang tinggi. Namun, tingkat keberlanjutan usaha rendah.
Oleh karena itu, untuk membentuk jiwa kewirausahaan, perlu ekosistem kewirausahaan yang membantu UMKM.
Deddy Mulyadi berharap ekosistem ini mampu membantu UMKM untuk mengadopsi teknologi dari usaha yang lebih besar.
"Ini pentingnya mempermudah kegiatan berwirausaha," katanya.
Baca juga: Menaker ingatkan tidak boleh ada potongan subsidi upah oleh bank
Baca juga: Stimulus pemerintah bantu tekan pengangguran karena COVID-19
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021