Jakarta (ANTARA News) – Pasar negara-negara berkembang di Asia Pasifik memiliki posisi yang tepat untuk meningkatkan daya saing nasional dan bertransformasi bagaimana mereka bersaing di panggung global dalam lingkungan komputasi awan saat ini.

Pernyataan itu disampaikan oleh Orlando Ayala, Chairman of Emerging Markets and Chief Advisor to the Chief Operating Officer Microsoft Corporation, pada pembukaan konferensi Accelerating Asia Pacific yang diselenggarakan Microsoft di Singapura.

Ayala menyoroti fondasi kuat yang dimiliki negara-negara kawasan Asia Pasifik yang menjadi pertanda baik untuk meningkatkan daya saing nasional. Salah satunya adalah Indonesia terutama dengan fokus Indonesia dalam pendidikan dan meningkatkan kemampuan berinovasi.

"Pada akhirnya, inovasilah yang akan mendorong daya saing nasional, dan kapasitas Asia Pasifik untuk melakukan inovasi sangat luar biasa terutama jika Anda melihat pada tingkat pengeluaran sektor swasta untuk kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) serta banyaknya bakat-bakat ilmuwan dan insinyur yang dimilikinya," kata Ayala, dikutip dalam siaran pers.

Menurut Ayala untuk bergerak ke arah ekonomi yang digerakkan oleh inovasi, pasar negara berkembang perlu melihat masalah yang menyertainya. Masalah-masalah itu seperti membangun kapasitas keterampilan dan pengembangan tenaga kerja, transformasi pendidikan, efisiensi penerapan e-government untuk melayani masyarakat dan bisnis secara lebih baik. Juga memelihara ekosistem inovasi lokal dengan lebih mendorong kolaborasi antara swasta-publik-akademisi, serta memiliki kerangka kebijakan infrastruktur yang tepat.

Ayala juga membahas bagaimana pasar negara berkembang tertentu di wilayah ini telah menetapkan agenda nasional yang jelas untuk pembangunan ekonomi di mana teknologi memainkan peranan penting, dan bagaimana komputasi awan, "revolusi ke-4" industri ICT, menyajikan peluang besar untuk pasar tersebut.

Microsoft bekerjasama dengan sektor publik pada 3 masalah utama: mendorong perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan keterampilan, memberikan solusi untuk kantor-kantor pemerintah, lembaga kesehatan dan pendidikan serta institusi keamanan publik, dan membantu membangun sebuah platform teknologi yang akan meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan proses-proses tersebut.

Melalui teknologi dan kemitraannya di seluruh kawasan Asia Pasifik, Microsoft memiliki komitmen untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial seperti kesehatan, keamanan anak-anak, pendidikan, pengembangan kemampuan dan respon terhadap datangnya bencana .

Tri Nugroho, Executive Director, TIFA Foundation, salah satu mitra Microsoft Indonesia mengatakan kerjasama Microsoft melalui inisiatif Unlimited Potential dengan TIFA Foundation sudah memberikan makna yang nyata di lapangan. Inisiatif ini bahkan sudah menjadi sebuah tonggak di dalam upaya pemberdayaan buruh migran Indonesia dan keluarganya.

"Khususnya bagi komunitas buruh migran dan keluarganya di empatbelas Kabupaten di Jawa dan Nusa Tenggara, dan akan bertambah lagi di tiga kabupaten lain di Jawa. Istilah CTC Mahnettik (atau Rumah Internet untuk TKI- Tenaga Kerja Indonesia), sudah dikenal di lokasi-lokasi dimana program ini telah diinisiasi, dikembangkan dan direplikasikan. Program ini juga disambut hangat dan didukung oleh pemerintah, di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI)," kata Tri.

(ENY/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011