Yogyakarta (ANTARA) - Rombongan pertama atlet dan pelatih dari kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diberangkatkan pada Minggu (19/9) tiba di Papua pada Senin (20/9) dan langsung mendapat sambutan dari warga Yogyakarta yang tinggal di Papua.
“Untuk PON kali ini, kami berencana melakukan tiga kali penyambutan kontingen dari DIY,” kata Ketua Paguyuban Warga Ngayogyakarto (Pawarto) Papua Doddy Sambodo saat dihubungi dari Yogyakarta, Senin.
Penyambutan berikutnya direncanakan pada 26 September dan penyambutan terakhir akan dilakukan pada 1 Oktober.
Seperti pada penyambutan perdana, Doddy pun memastikan kemeriahan yang sama pada dua penyambutan berikutnya, bahkan Pawarto berencana datang ke berbagai pertandingan yang diikuti atlet DIY untuk memberikan semangat.
“Untuk pertandingan PON dimungkinkan bisa dihadiri penonton maksimal 50 persen. Nanti, kami akan datang menjadi suporter,” ujar Doddy.
Baca juga: DIY berangkatkan kontingen terbesar pertama ke Papua
Baca juga: DIY lepas kontingen PON bertepatan dengan Haornas
Saat penyambutan, ia berharap agar seluruh atlet tidak merasa takut atau berkecil hati, tetapi tetap fokus pada pertandingan untuk memberikan prestasi terbaik.
Atlet, pelatih dan rombongan dari DIY pun menerima beberapa cenderamata khas Papua, di antaranya topi mahkota dan tas tradisional.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI DIY Agung Nugroho, yang mendampingi rombongan pertama kontingen DIY, turut mendapatkan sambutan meriah dari paguyuban warga Yogyakarta di Papua. Ia juga memastikan seluruh atlet yang diberangkatkan dalam kondisi sehat.
Setibanya di Jayapura, dilakukan tes antigen acak untuk satu orang dari rombongan dan hasilnya negatif.
“Dari DIY diberangkatkan 32 orang, yang tiba di Jayapura ada 23 orang karena sisanya langsung menuju ke Mimika sesuai lokasi pertandingan,” terang Agung.
Rombongan pertama DIY terdiri dari atlet dari tiga cabang olahraga, yaitu polo air, gantole dan terbang layang.
Baca juga: DIY targetkan 11 medali emas PON Papua
Baca juga: DIY kirim 61 wasit dan juri ke PON Papua
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021